SUBANG-Penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten Subang masih mengandalkan bantuan pemerintah pusat. Pembangunan di Subang tahun 2020 tidak cukup hanya mengandalkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) saja, lebih dari 50 persen mendapat dana transfer dari pemerintah pusat.
Bahkan, untuk tahun 2020 nanti terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dengan belanja. Pendapatan total diproyeksikan sebesar Rp 2,96 triliun, sedangkan belanja mencapai 3,48 triliun. Ada kekurangan sebesar Rp 513 miliar dan untuk menutupnya menggunakan silpa sebesar Rp 122 miliar.
Bupati Subang, H Ruhimat telah menyampaikan nota pengantar RAPBD tahun 2020 sebesar Rp 3,48 triliun, Senin (4/11).
endapatan terbesar untuk pembangunan berbagai sektor tersebut berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,954 triliun. Sementara itu, sisanya berasal dari PAD sebesar Rp 556,3 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 456,5 miliar.
Baca Juga:Pelabuhan Patimban Bikin Nelayan MenjeritMasyarakat Sekitar Pelabuhan Patimban Tuntut Pekerjaan
Dihadapan para anggota dewan, Ruhimat menyampaikan nota pengantar lengkap dengan perbandingan dengan tahun 2019, baik dari aspek pendapat maupun belanja.
“Kami sampaikan bahwa angka RAPBD tahun 2020 diperkirakan sebesar Rp 3,48 triliun. Angka RAPDB tersebut bila dibandingkan dengan tahun anggaran 2019 sebelum perubahan sebesar Rp 2,63 triliun, maka mengalami peningkatan sebesar Rp 844 miliar,” ungkap Ruhimat dalam sidang paripurna penyampaian nota pengantar RAPDB tahun 2022 di gedung DPRD Subang.
Ruhimat pun menyebutkan, pendapatan tahun 2020 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp 435 miliar dari tahun 2019.
PAD mengalami peningkatan sebesar Rp 83 miliar. Dana transfer mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar Rp 32,4 miliar. Tahun 2019 dana transfer pusat sebesar Rp 1,986 triliun sedangkan 2020 sebesar Rp 1,954 trilun. Pendapatan lain yang sah mengalami penurunan sebesar Rp 83,8 miliar.
Sementara itu, dari aspek belanja untuk tahun 2020 nanti diperkirakan mengalami peningkatan cukup tajam sebesar Rp 845 miliar. Belanja tahun 2019 sebesar Rp 2,635 triliun, tahun 2020 sebesar Rp 3,48 triliun.
Ruhimat menjelaskan, kenaikan belanja tersebut dikarenakan adanya belanja investasi pembangunan jalan lingkar luar Kota Subang. Jalan lingkar luar tersebut untuk mendorong pusat pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan Kota Subang.
“Pembangunan jalur lingkar luar juga sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di tengah kota sebagai dampak pembangunan jalan tol serta perkembangan pembangunan pelabuhan Patimban,” katanya.
Tahun 2020, Bupati Ruhimat berupaya untuk menunaikan sejumlah janjinya, salah satunya yakni mengenai infrastruktur. Dia menyebutkan belanja infrastruktur pada dinas PUPR sebesar Rp 810 miliar.