PURWAKARTA-Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus mendorong efektivitas pelaksanaan program ‘Smart Village’ atau Desa Cerdas. Program ini berbentuk penyediaan jaringan pelayanan internet sampai ke pelosok desa di Kabupaten Purwakarta.
Pelan tapi pasti, program yang pernah diluncurkan beberapa tahun lalu itu kini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta, Ida Hamidah mengatakan, desa berbasis teknologi informasi memang merupakan orientasi program yang sedang dia laksanakan itu.
“Utilitas atau kegunaan program ini terasa oleh masyarakat. Misalnya, kami terus melakukan pengecekan melalui program gempungan. Dari sana, ada evaluasi bagi kami dari waktu ke waktu,” kata Ida.
Baca Juga:Kondisi Korban Keracunan Membaik, Sepakat Tidak Tuntut Penyelenggara Ulang TahunSMPN 1 Plered jadi Tuan Rumah Lomba PBB
Berdasarkan data internal dinasnya, Ida menjelaskan, instalasi jaringan internet sudah terpasang di 42 desa. Seluruh desa tersebut berada di 17 kecamatan. Artinya, kata dia, cakupan program ini merata di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta.
Proyeksi untuk Tahun 2020, pihaknya bermaksud menaikkan cakupan menjadi 70 desa. Jumlah ini akan terus berlanjut sampai seluruh desa di Kabupaten Purwakarta memiliki jaringan internet.
“Nanti totalnya menjadi 112 desa dari 183 desa, dan terus berlanjut sampai selesai. Adapun 9 kelurahan di Kecamatan Kota sudah berjalan. Maka desa dan kelurahan di Purwakarta sudah melek internet,” katanya.
Area publik seperti kantor pemerintahan desa dan tempat wisata menjadi sasaran program tersebut. Kedua area ini dipilih dalam rangka melakukan percepatan pelayanan publik dan sosialisasi tempat wisata di Purwakarta.
“Kami sudah mengusulkan anggaran Rp 3 miliar terkait ini. Output – nya ada dua, yakni percepatan pelayanan publik dan sosialisasi wisata,” ujarnya.
Mendorong Penjualan Produk UMKM Desa
Sebagai salah satu stakeholder pemerintahan, Ida menjelaskan fungsi lain program tersebut. Menurut dia, jika tempat wisata di satu desa berkembang pesat, maka otomatis akan menciptakan produk khas desa tersebut.
Keberadaan fasilitas internet ini, dikatakannya menjadi faktor pendukung penjualan produk. Artinya, pihaknya berharap program ini menjadi stimulan bagi masyarakat untuk menciptakan produk.
“Promosi produknya bisa melalui internet. Akun sosial medianya kan bisa dibuat. Internetnya gratis. Jadi, silakan digunakan seluas-luasnya agar bermanfaat,” katanya.