SUBANG-Banyaknya jalan yang kurang layak di Kabupaten Subang, menjadi sorotan masyarkat dalam pemerintahan Jimat-Akur.
Padahal perbaikan infrastruktur memalui program Jawara Nata diprioritaskan. Selain dikeluhkan warga, kerusakan jalan juga memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Yang terbaru, kecelakaan yang menewaskan seorang gadis, Senin (4/11) lalu hingga tewas seketika. Menurut warga, kecelakaan juga dipicu jalan yang kurang lebar. Korban gagal menyalip kendaraan, terjatuh lalu terlindas truk.
Seorang masyarakat Lukman Azmi juga mempartanyakan program Jawara Nata dalam bidang infrastruktur. Ia menyayangkan banyak ukuran lebar jalan yang sempit, terutama jalan di area industri. “Iya ini memang lebar jalannya sempit, harusnya segera pelebaran jalan sudah tahu ini jalan industri,” jelasnya.
Baca Juga:Di Balik Pilihan Kemasan Grup Musik Siloka Art ProjectPiutang Pajak Rp525 M, Bapenda Kejar Penunggak Pajak
Menurutnya, kendati jalan tersebut milik Provinsi Jawa Barat, meskinya Pemda Subang mampu mendorong agar Pemprov bisa cepat tergerak mengatasi keluhan masyarakat. Memang sepanjang jalan tersebut sudah dicor, namun Lukman Azmi juga menerangkan minimnya marka jalan serta penerangan jika malam. Hal ini cukup membahayakan, sehingga sering terjadi banyak kecelakaan. “Keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas pembangunan, sudah tau terlalu sempit ko dibiarkan,” tambahnya
Selain jalan yang terdapat di wilayah Subang Barat, jalan yang lokasinya tidak jauh dengan kantor Pemda Subang, seperti jalan RA Kartini, keadaannya juga cukup parah. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Menurut Aryo Anung Fajar, warga Wanareja, jalan berlubang dan berlumpur jika sedang hujan tersebut sudah bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki.
“Kalau tidak salah ini milik Pemda Subang, tapi sudah berahun-tahun keadannya begini, padahal di sini selain ada perguruan tinggi, juga terdapat banyak pemukiman, jalur utama lah,” ujarnya.
Dia mempertanyakan, jika jalan-jalan yang berdekatan dengan pusat pemerintahan saja keadaannya rusak parah, lalu bagaimana dengan yang letaknya jauh dari kantor Pemda.(idr/man)