PURWAKARTA-Program pembangunan infrastruktur sejak 15 tahun lalu, menjadi prioritas utama di Purwakarta. Hal ini terkait dengan fokus pemerintah daerah untuk mempercepat konektivitas wilayah. Pembukaan jalan alternatif baru merupakan langkah awal demi orientasi tersebut.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menegaskan, pemerintahannya memiliki pekerjaan rumah berupa penuntasan pembangunan jalur lingkar barat Sukasari. Aspek strategisnya, Purwakarta terkoneksi dengan Bogor, Karawang dan Cianjur sekaligus.
Selain pekerjaan rumah itu, jalur penghubung Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Pasawahan pun sedang ia garap. Jalur ini memiliki fungsi alternatif jika jalan Purwakarta – Bandung mengalami kemacetan. Pengguna jalan bisa masuk dari wilayah Parakan Lima, Jatiluhur, menuju wilayah Ciherang, Pasawahan.
“Nanti, Purwakarta – Bandung gak harus melewati Pasar Rebo yang sering macet. Pengguna jalan juga tidak harus melewati Ciganea. Mereka bisa masuk dari Parakan Lima ke Ciherang, kemudian Sawah Kulon, dan masuk kembali ke jalan besar,” kata Anne di kantornya, Jalan Gandanegara No 25, Purwakarta, Rabu (6/11).
Baca Juga:Satria Gunung Parang Juara Umum Lomba PBBKeluarga Penerima Manfaat Dapat Penyuluhan BPNT
Selain konektivitas wilayah, mobilitas warga pun menjadi tujuan pelaksanaan program ini. Anne berkeyakinan, langkahnya dapat menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Program infrastruktur menurut dia, merupakan stimulan mendorong produksi dan kreativitas masyarakat.
“Semakin terkoneksi, semakin terhubung, semakin mobilitas warga tercipta. Ini berkaitan dengan pertukaran sumber daya dan hasil produksi masyarakat. Kalau infrastruktur bagus, dua hal itu juga lancar,” katanya.
Senada dengan Bupati Anne, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Budi Supriadi menjelaskan perkembangan teknis program tersebut. Kata dia, jalan dan jembatan penghubung Parakan Lima – Ciherang akan rampung akhir November ini.
Budi pun merinci anggaran yang digunakan demi penyelesaian kegiatan ini. Dia berujar dana sebesar Rp 15 miliar diperuntukan untuk konstruksi jembatan dan pembebasan lahan. Sementara itu, Rp 4 miliar digunakan untuk pengerasan dan pembetonan jalan. Sehingga, total anggaran mencapai Rp 19 miliar.
“Pengerjaannya kan dua tahap. Ada tahap pembebasan lahan dan pembangunan jembatan. Itu kita lakukan Tahun 2017 dengan menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat. Kemudian, tahun ini dilakukan pembangunan jalan. Panjang jalan 950 meter, lebar 5 meter. Itu sudah termasuk TPT dan drainase,” katanya.