Sementara, Kepala Bidang Pajak II (PBB dan BPHTB) pada BPKD KBB, Rega Wiguna menambahkan, pembukaan layanan di kawasan Kota Baru Parahyangan merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh BPKD bekerjasama dengan Bjb untuk menjangkau potensi PBB. “Potensi untuk di Kota Baru saja bisa mencapai angka Rp 3 miliar, karena di sana ada sekitar 2.000-an wajib pajak (WP),” terangnya.
Bahkan, kata Rega, di hari pertama tepatnya pada 4 November lalu, penarikan PBB tembus hingga angka Rp 500 juta. Melihat tingginya kesadaran masyarakat dalam membayar PBB, pihaknya berencana akan kembali membuka layanan di hari libur pada kegiatan care free day (CFD) di kawasan Kota Baru Parahyangan pada 23 dan 24 November mendatang.
“Kita berencana akan menbuka kembali layanan di Kota Baru di waktu libur pada tanggal 23 dan 24 November. Kalau hari libur, kami yakin akan lebih banyak masyarakat yang akan membayar PBB. Karena kemarin saja pada tanggal 4 dan 5 yang merupakan hari kerja, sambutan dan kesadaran masyarakat sangat tinggi, apalagi di hari libur,” kata Rega.
Baca Juga:Koridor RadikalBupati Ruhimat Bingung, Jabatan Eselon III dan IV Akan Dihapus
Rega menyebutkan, realisasi PBB hingga awal November 2019 ini berhasil menarik pendapatan hingga Rp 83 miliar. Dirinya optimistis disisa dua bulan kurang menjelang akhir tahun, realisasi PBB bisa tercapai diangka Rp 100 miliar. “Masih ada waktu jelang akhir tahun, karena potensinya ada dengan kisaran diangka Rp 100 miliar bisa tercapai. Saat ini kami terus bekerja secara optimal dengan berbagai cara, salah satunya dengan jemput bola melalui buka layanan bersama Bjb,” tandasnya.
– Potensi PAD dari PBB di Kota Baru Parahyangan, Rp 3 miliar.
– Sekitar 2.000-an wajib pajak (WP).
– Target PAD dari PBB tahun 2019, Rp 100 miliar.
– Realisasi PBB awal November 2019, Rp 83 miliar. (adv)