PURWAKARTA-Paguyuban para pedagang Pasar Citeko Kecamatan Plered, melakukan protes terhadap kebijakan Pemkab Purwakarta, karena sepi pengunjung. Aksi protes yang diutarakan ketua Paguyuban Pasar Citeko H. Sukandar, usai melakukan pertemuan dengan Komisi III DPRD Purwakarta.
“Sesuai janji Bupati Purwakarta yang lama, H. Dedi Mulyadi, sebelum kami tersingkir dari pasar lama Plered, yang kini sudah jadi Kantor Camat Plered, pasar Citeko akan diramaikan dengan fasilitas kendaraan umum dari semua jurusan. Makanya hari ini (kemarin, red), kami meminta para anggota DPRD khususnya Komisi III, agar kembali menghidupkan trayek angkot dari empat jurusan agar masuk Pasar Citeko,” terang H. Sukandar.
Saat ini, di sekitar pasar lama Plered, yang ditinggalkan para pedagang pasar lama pindah sekarang malah berkembang pasar baru. Awalnya hanya jongko awi atau bambu, kini sudah menjadi permanen dan ramai. “Pelanggan Pasar Citeko pindah belanja ke Pasar Jongkowi tersebut, sementara pemerintah daerah terkesan tutup mata” ungkapnya.
Atas dua hal tersebut, pihaknya menuntut dibenahi secara serius. “Nantinya akan bermuara pada normalnya transaksi jual beli di Pasar Citeko, hingga menjadi ramai sesuai yang diharapkan pedagang,” imbuhnya.
Baca Juga:Anak-anak Diajak Nonton The Snow QueenBRI Latih 10.000 UMKM, Melalui Program CSR BRI Peduli
Menanggapi aksi protes paguyuban pedagang Pasar Citeko yang meminta empat jalur angkot masuk, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Purwakarta Drs Saefudin yang turut hadir bersama jajaran Dishub di Kecamatan Plered mengaku akan mengkajinya.
Kemungkinan angkot jalur Maniis-Plered, Gandasoli-Plered, Tegalwaru-Plered dan angkot dan jalur lain masuk Pasar Citeko. “Kita akan kaji dulu seberapa jauh efektivitasnya, jika angkot dari empat jalur itu masuk Pasar Citeko,” terang Kadishub yang langsung merapatkan jajaran Dishub di kantor Pasar Citeko, usai anggota DPRD dari Komisi III yang membidangi Perhubungan angkutan darat kembali ke gedung DPRD.
Sementara itu, sejumlah pegawai Pasar Citeko menyebut persoalan angkot masuk pasar, sebenarnya sudah terjadi sejak awal awal Pasar Citeko dibuka. “Pada perkembanganya dulu, para awak angkutan itu kerap mengeluhkan sepinya penumpang, sehingga mereka kembali ke jalur awal tanpa masuk ke Pasar Citeko,” tutur Deni Staf Data Pasar Citeko.