Waktu itu Claudia menyanyikan ‘Never Enough’-nya Loren Allred. Saya menonton videonya dua hari kemudian.
Saya lihat di video itu Claudia masih terasa sangat remaja. Badannya kurus tapi cukup tinggi. Rambutnya yang lurus dibiarkan panjang. Mencapai pinggang belakangnya. Giginya diberi anyaman kawat –dibehel. Sosoknya sangat kuat sebagai remaja Asia. Dia memang remaja Indonesia keturunan Tionghoa Cirebon.
Untung dewan juri hanya “melihat” suara Claudia. Kalau saja melihat sosok Claudia –yang sangat Asia itu– jangan-jangan juri bersikap subyektif.
Baca Juga:Stasiun Purwakarta Langsung ke Malang, Berlaku Mulai Per 1 DesemberPentingnya Pengelolaan Keuangan Keluarga
Saat itu Claudia belum separo menyanyikan lagu ‘Never Enough’ tadi seorang juri sudah membalikkan kursi. Juri itu bernama Rea Garvey.
Juri lain pun segera menyusul.
Gempar.
Claudia mulai menarik perhatian publik berbahasa Jerman.
Tapi saat Claudia dinyatakan lolos ke babak berikutnya bukan Garvey yang dia pilih sebagai mentor.
Semua peserta memang harus memilih sendiri siapa mentor masing-masing. Sang mentorlah yang akan membimbing peserta. Agar penampilan mereka terus meningkat.
Claudia ternyata memilih satu-satunya juri wanita sebagai mentornyi. Dia adalah Alice Merton. Penyanyi Jerman yang juga warga negara Kanada. Umurnyi baru 26 tahun. Albumnyi sudah banyak yang sukses.
Di tangan Alice-lah Claudia merasa pas. “Sebenarnya saya sempat bingung. Pilih siapa ya,” ujar Claudia pada Yuda Sanjaya, redaktur Radar Cirebon. Yuda memang sering mewawancari Claudia lewat WA-nya.
“Sebenarnya ada juri yang sudah saya kenal. Yakni Mark Foster. Tapi akhirnya saya pilih Alice,” tambah Claudia.
Akhirnya di The Voice of Germany ini tidak hanya peserta yang berlomba. Tapi juga mentor mereka.
Baca Juga:Karawang Emerald Land Development Kembangkan Hunian Seluas 50 HektareKembangkan Generator Tenaga Surya, SMK PGRI Telagasari Urus Hak Cipta
Alice tampak begitu bahagia ketika anak asuhnyi menjadi juara. Saya ikut berlinang melihat videonyi.
Sebenarnya tidak hanya Claudia yang memilih Alice sebagai mentor. Ternyata ada 16 peserta yang memilih Alice. Bahkan yang memilih Mark 24 orang. Sedang yang memilih Rea 19 peserta. Yang 15 orang lagi memilih Sido.
Pada dasarnya para mentor itulah penyeleksi sejati. Tiap mentor harus memilih sendiri siapa juara dan runner up di bawah asuhan mereka.
Sejak babak final itulah Christin tidak mau lagi jualan. Dia pergi ke Jerman. Memberikan dukungan langsung ke putri sulungnyi.