Sempat Dibilang Fiktif
Beberapa pekan lalu, sempat ramai pemberitaan setiap media, baik elektronik maupun cetak mengenai Desa Siluman. Bahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, sempat menggunakan istilah lain untuk menyebut Desa Fiktif, yang hanya ingin memanfaatkan penyaluran Dana Desa dari pemerintah.
===============
Jauh sebelum itu, beberapa bulan yang lalu, Desa Siluman juga sempat ramai di jagat maya, berkaitan dengan trendingnya sebuah thrade dari sosial media twitter yang membahas tentang KKN di Desa Penari.
Faktanya, Desa Siluman ternyata bukan sekedar mitos atau fiktif belaka. Di Kabupaten Subang Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Pabuaran, terdapat sebuah Desa yang bernama Siluman. Bagaimana sejarahnya hingga Desa tersebut Bernama Siluman? Berikut laporan Pasundan Ekspres.
Siluman adalah nama sebuah desa di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang Jawa Barat. Secara geografis terletak di sebelah barat sekitar 51 kilometer dari pusat kota Subang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga:SDA Menipis, Kawasan Hutan di Jabar Terancam HilangHingga November, Serapan Anggaran Baru 63,24 Persen
Menurut tokoh masyarakat setempat, Nurohmat menjelaskan, nama Siluman diambil dari sebuah nama kali kecil bernama Cisiluman, yang kini menjadi bagian Desa Kedawung.
Sejarah Desa Siluman, Nurohmat menuturkan, kali tersebut menjadi tempat aman pelarian dan persembunyian para pejuang pada zaman penjajahan Belanda. “Konon setiap kali bersembunyi di kali Cisiluman, para pejuang itu seolah lenyap dan menghilang sehingga para penjajah yang mengejar tidak dapat menemukannya. Untuk mengenang sejarah, daerah yang akhirnya menjadi permukiman penduduk itu menjadi sebuah desa yang diberi nama Siluman,” jelasnya.
Menurutnya, daerah tersebut dinamakan Desa Siluman pada sekitar tahun 1908 Masehi, dengan luas wilayah sekarang kurang lebih 716.928 hektare. Sempat beredar beberapa mitos atau cerita yang berkembang di masyarakat, tentang kejadian-kejadian aneh di sana. Misalnya seperti yang diceritakan oleh orang tuanya.
“Dulu saya sering denger cerita, kalau ada pedagang asing yang baru berjualan di wilayah ini, akan kasarung atau ke sasar tidak tahu jalan pulang. Kalau ada orang berbuat jahat, akan linglung atau bingung tidak tahu arah. Yang lebih aneh, konon air Sungai Cisiluman itu mengalir terbalik, dari hilir ke hulu tidak seperti seharusnya dari hulu ke hilir,” tambahnya.