KARAWANG-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat menyiapkan ribuan kader pengawasan partisifatif untuk mengawasi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal itu diwujudkan dengan pendidikan kader pengawasan kepada masyarakat.
“Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif ini merupakan pilot projek dari Bawaslu RI kepada Bawaslu Jawa Barat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi Pemilu dan Pemilukada,” ujar Kordinator Divisi Pengawasan, Bawaslu Jawa Barat, Zaki Hilmi saat membuka Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Bawaslu Kabupaten Karawang, Selasa (12/11) di aula Gedung Diklat Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Kabupaten Karawang.
Menurut Zaki, sekolah kader di Jawa Barat baru dilaksanakan untuk 8 kabupaten / kota di Jawa Barat. Jadi ini merupakan momentum bagi masyarakat khususnya warga Karawang untuk ikut berpartisipasi melakukan pengawasan dengan diberikan pengetahuan tentang kepemiluan khususnya fungsi pengawasan. Selain pengetahuan, kader pengawas juga diajak agar memiliki sikap yang memiliki integritas dan komitmen.
Baca Juga:2019 Tahun Terakhir Renstra III, Alutsista TNI AU Capai 42%Daftar CPNS, Pemohon SKCK Membludak
“Para kader pengawasan ini juga harus bersikap independen dalam melaksanakan tugasnya,” katanya.
Dijelaskan, peran Bawaslu juga memberikan pendidikan politik pada masyarakat. Hal itu dilakukan sebab peran masyarakat dalam melakukan pengawasan sangat membantu Bawaslu. “Sebab tantangan Pilkada bakal berat, karena melihat fenomena banyaknya hoax dan ujaran kebencian dalam Pemilu yang lalu,” katanya.
Diharapkan, kader pengawasan ini juga bisa mendaftar jadi Panwascam jika syarat administratifnya memenuhi syarat khususnya untuk syarat usia 25 tahun.
Sementara itu, Kepala Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Kabupaten Karawang, Charles Silalahi menyatakan jika kegiatan ini diikuti okeh 90 orang dari tanggak 12 sampai 16 November 2019. “Peserta kita bagi jadi 3 kelas dengan jumlahnya 30 orang untuk setiap kelasnya,” kata Charles yang juga KorDiv Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Karawang.
Dikatakan, setelah mendapat pendidikan ini, para kader bakal disebar di 30 kecamatan buat membantu mengawasi berjalannya proses Pilkada Karawang 2020. “Masyarakat diharapkan berpartisipasi buat mengawasi jika ada pelanggaran dalan Pilkada,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, proses demokrasi bisa berjalan berintegritas dan akuntabel. Sehingga hasil dari Pilkada adalah pemimpin yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat. (use/ded)