SUBANG-Warga Kecamatan Jalancagak dan Kasomalang merasa terganggu dengan lambatnya perbaikan jalan milik Provinsi Jawa Barat, tepatnya diarea perkebunan teh sepanjang jalan Raya Jalancagak-Kasomalang. Pasalnya, pengerjaannya perbaikan itu sudah berlangsung 3 bualn, namun tak kunjung usai.
“Sebetulnya kami merasa senang pemerintah memperhatikan jalur ini, namun pengerjaannya yang lambat, sampai berbulan-bulan menjadi menghambat aktivitas atau akses kami,” ungkap salah seorang warga, Usman Wijaya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (12/11).
Dia menambahkan kondisi jalan yang baru separuh dikerjakan itu, memaksa para pengguna jalan untuk bergantian. Hal itu mengingat ruas jalan yang menyempit dan tidak dimungkinkan digunakan dua arah sekaligus seperti sewajarnya.
Baca Juga:Masyarakat Diharapkan Segera Bayar Pajak2.852 Siswa SMKN 1 Purwakarta Nyatakan Siap Tempur!
Momen tersebut jelas Usman, sangat mengganggu mobilitas warga yang kerap menggunakan jalan tersebut sebagai jalur utama. “Kalau kebetulan saat kebagian menunggu, di arah jalan yang kita gunakan, masyarakat bisa menunggu sampai 10 bahkan 30 menit. Sehingga macetnya juga bisa mengekor panjang, untuk menggunakan separuh jalan, untuk gantian gitu,” tambahnya.
Usman menjelaskan jalur tersebut adalah jalan yang kerap digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar, seperti truk tronton pengangkut pasir, batu, hingga perusahaan air minum. Belum lagi bus dan angkutan umum lainnya untuk tujuan Subang-Tanjungsiang, atau Bekasi-Subang-Sumedang yang kerap gunakan jalur jalan tersebut.
Sementara, warga lain yang identitasnya enggan disebutkan, berinisiatif bertindak sebagai petugas pengatur buka tutup jalan. Untuk mengendalikan setiap kendaraan bergantiaan menggunakan arus jalan, ia bersama beberapa warga lain berinisiatif melaukakan aktivitas itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap pengguna jalan yang selalu terjadi prewis.
“Kami memang inisiatif saja, sekalipun ada ngencleng ini sifatnya seikhlasnya, tidak memaksa, untuk ngopi dan ngeroko di sini lah. Sebab kami kan 24 jam, belum jika hujan ya kehujanan, sistemnya ya gantian aja jaganya,” ungkapnya.
Pantauan Pasundan Eksprres, perbaikan jalan trsebut cukup panjang mencapai puluhan kilometer. Saat mencoba mengkonfirmasi pada salah satu pegawai, Pasundan Ekspres tidak berhasil menemukan satu pegawai yang mau berstatemen, dengan alasan takut salah bicara.
Namun salah satu pegawai yang lain, sempat berujar bahwa lamanya waktu perbaikan jalan tersebut lantaran memastikan coran betul-betul kering, agar kuat dan bisa bertahan lama. “Ya pasti lama, sebab kita memastikan corannya kering, sesuai aturan itu dibiarkan selama kurang lebih 3 minggu, biar kuat dan tahan lama,” jelasnya singkat, saat ditanya identitasnya, dia tidak berkenan menjawab.(idr/sep)