Sebagai seorang mahasiswa sudah selayaknya kita membuka diri terhadap lingkungan sekitar dan selalu mensyukuri atas apa yang sudah dimiliki. Janganlah menuntut lebih dari apa yang dapat diri kita lalukan hnya untuk merih popularitas semata. Memang tidak ada slahnya menjadi seorang social climber selagi itu tidak merugikan orang lain.
Bagaimana cara menghindarkan diri perilaku social climber?
Segala sesuatu akan dimulai dari sebuah kebiasaan. Kebiasaan buruk akan menyebabkan pelakunya menuai suatu keburukan pula. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian diri agar tidak terjerumus dalam zona social climber, yaitu:
- Mendekatkan diri dengan Sang Khaliq, dengan demikian kit akan senantiasa merasa bersyukur dn berkecukupan atas apa yang telah dimiiki saat ini.
- Menjauhkan diri dari lingkungan yang dirasa bersifat social climber, bagi sebagian orang yang peka kan kehadiran kaum social climber maka mereka dapat menjauhkan dirinya dri zona tersebut. Mengapa? Karena dengan begitu berati kita telah menghindarkan diri dari hal yang tidak baik, dari lingkungan yang bersifat racun.
- Membuat skala prioritas, tujuannya agar kita dapat menekan pengeluaran gar membeli barang-barang yang dirasa lebih penting dan bermanfaat.
- Menyadari sepenuhnya bahwa tehnologi adalah alat yang membantu memberi kemudahan pada pemakainy. Baik buruknya penggunaan tehnologi tergantung pada pemakainya. Jadilah pengguna tehnologi yang beri manfaat pada orang lain, itulah essensi kehidupan seperti pesan Rosul : Orang yang baik adalah orang yang selalu memberi manfaat pada orang lain.
- Selalu merasa kecil dibanding orang lain, tidak sebaliknya.