PURWAKARTA-Penjagaan di Gerbang Mapolres Purwakarta diperketat pasca-terjadinya bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11).
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius melalui Wakapolres Purwakarta Kompol Ijang Safe’i mengatakan, pihaknya melakukan langkah antisipatif dengan meningkatkan penjagaan di pintu masuk Mapolres.
“Ini sesuai instruksi pimpinan. Kami mengantisipasi jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan. Yakni dengan menambah beberapa personel di pintu masuk Mapolres,” kata Ijang di sela Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan atau KRYD yang digelar di Kecamatan Plered, Rabu (13/11).
Baca Juga:5.665 Hektare Lahan Siap Tanam NovemberUpnormal Hadirkan 1.000 Mangkok Indomie Gratis
Ijang menambahkan, petugas jaga juga dilengkapi mirror dan metal detector untuk memeriksa kendaraan yang hendak masuk Mapolres. Selain itu, sambungnya, para personel juga memeriksa tas bawaan para pengunjung.
“Itu sudah SOP. Hari ini kebetulan banyak para pemohon SIM dan SKCK yang datang ke Polres Purwakarta,” ujarnya menambahkan.
Kemudian, bagi para pengendara sepeda motor, kata Ijang, diharuskan membuka jaketnya. Termasuk membuka tas atau ransel yang dibawanya. “Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat jika proses pemeriksaan mengganggu kenyamanan. Ini demi keselamatan bersama,” ucapnya.
Ijang juga menyoroti layanan transportasi online yang kerap dimanfaatkan para anggotanya untuk antar-jemput mau pun memesan makanan, minuman, atau barang. “Mulai hari ini segala pesanan yang memanfaatkan layanan transportasi online hanya bisa sampai gerbang Mapolres Purwakarta saja,” katanya.
Ijang menyebutkan hal tersebut merupakan bagian dari langkah antisipatif. “Informasi yang kami terima, kuat dugaan jika pelaku berpakaian jaket khas transportasi online,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, peningkatan pengamanan sesuai dengan instruksi Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi. “Arahan Kapolda Jabar untuk segera meningkatkan pengamanan,” ujarnya melalui telepon selulernya.
Perlu diketahui, kata Trunoyudo, sebelum terjadinya ledakan di Mapolrestabes Medan, polisi di wilayah hukum Polda Jawa Barat, sudah melakukan pengamanan di markasnya, baik secara manual atau pengamanan oleh anggota mau pun menggunakan teknologi seperti CCTV.
“Secara sistem, baik manual atau personel, dan sistem teknologi seperti CCTV dan Gate System, adalah upaya pencegahan yang sudah dilaksanakan oleh Polda Jabar dan jajarannya,” katanya.(add/vry)