KARAWANG-Ketua KPU Karawang, Miftah Farid menyesalkan gagalnya rehab kantor KPU tahun anggaran 2019 senilai Rp1 miliar. Padahal rehab gedung tersebut sangat penting mengingat tahun depan Kabupaten Karawang akan menggelar pemilihan bupati dan wakil bupati.
Kondisi kantor KPU saat ini dinilai sudah tidak layak dan rawan jika terjadi konsentrasi massa.”Saya tidak tahu alasannya kenapa sampai gagal, padahal saya tahu itu sudah sempat dilelang. Kita sudah berkirim surat pertanyakan soal ini ke pemerintah. Rehab kantor KPU sangat penting buat kami, apalagi kita mau Pilkada.” kata Miftah, Rabu (13/11).
Menurut Miftah rencana rehab kantor KPU sebenarnya sudah sejak tahun 2018 lalu. Namun pemerintah daerah baru bisa melaksanakan di tahun 2019 ini. Namun kemudian pemerintah juga membatalkan rehab tersebut meski sempat melakukan lelang. “Saya sendiri baru mendengar itu dari sekretariat KPU. Tapi secara resmi kita belum mendapat keterangan resmi dari pihak yang berkompeten soal ini,” katanya.
Baca Juga:Ojol Dilarang Masuk Mapolres, Pengamanan Diperketat Antisipasi Teror BomDua Petahana Nyalon Kades Ketiga Kalinya, Klaim Didukung Mayoritas Masyarakat
Menurut Miftah rehab kantor KPU sangat penting, terutama menjelang pelaksanaan PIlkada 2020 nanti. Saat ini tahapan Pilkada sudah dimulai, dan mulai banyak kedatangan tamu. Rehab kantor KPU ini berupa pemagaran dan implacement. “Saya katakan penting karena bagian depan kantor kan lantainya masih berupa tanah. Saat musim hujan nanti pastinya becek hingga tidak nyaman,” katanya. (aef/ded)