SUBANG-Para pelaku usaha toko elektronik mengeluh lesunya penjualan barang elektronik lantaran sepinya pengunjung yang membeli secara langsung. Pasalnya, konsumen lebih cenderung membeli barang elektronik secara online yang rata-rata dari luar daerah.
Pemilik Toko Sinar Abadi Elektronik Subang, Feri (43) mengatakan penjualan barang-barang eletronik sangat sepi sejak 2 minggu kemarin. Jika pun ada hanya 1-2 orang yang membeli barang elektronik seperti televisi, kulkas dan air conditioner. “Sudah 2 minggu ini sepi, kalau gak percaya tanya saja ke toko elektronik yang lain, pasti sama,” ujar Feri kepada Pasundan Ekspres, Kamis (14/11).
Lesunya penjualan ini, lanjut dia, lantaran para konsumen lebih memilih belanja di toko online melalui aplikasi yang ada di gadget. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap penjualan barang elektrobik di Subang. “Mungkin karena lebih mudah belanja secara online, barang dari luar daerah pun bisa langsung diantar ke konsumen. Sehingga toko yang ada di Subang jadi sepi peminat,” ujarnya.
Baca Juga:Subang Darurat Pelanggaran terhadap AnakCegah Banjir, Saluran Irigasi Harus Clear
Pedagang Elektronik lainnya, Agung (44) mengatakan saat ini banyak konsumen Subang yang membeli barang elektronik second (bekas) melalui aplikasi online. Sehingga jarang ada konsumen yang berkunjung ke toko elektronik untuk membeli barang elektronik tersebut. “Mungkin mereka memiliki uang pas-pasan, sehingga memilih membeli barang elektronik second,” ujar Agung.
Selain itu, lesunya pembelian barang elektronik dikarenakan lemahnya perekonomian saat ini, sehingga berdampak pada penjualan barang elektronik. Meski demikian, ia berharap penjualan barang elektronik bisa melejit kembali di awal tahun baru. “Biasanya perhari bisa dapet 15 juta, sekarang boro-boro, dapat 3 juta juga sudah bersyukur,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Subang, Rahmat Faturahman mengatakan barang elektronik saat ini sedang mengalami kelesuan sehingga banyak pelaku usaha elektronik yang mengeluhakan hal tersebut. Hal itu mungkin disebabkan masyarakat yang lebih memilih belanja barang elektronik via online. “Ya mungkin juga banyak yang belanja via online, jadi dampaknya ke pelaku usaha elektronik di Subang,” kata Rahmat.(ygo/sep)