Selain itu, Sri mengatakan bahwa 2020 merupakan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Maka itu, APBN 2020 memiliki peran strategis untuk pemerintah dan mewujudkan visi Indonesia Maju.
“Tema kebijakan fiskal tahun 2020 adalah APBN untuk Akselerasi Daya Saing Melalui Inovasi dan Penguatan Kulitas Sumber Daya Manusia,” ucapnya.
Sri juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diharapkan akan mendekati 5,3 persen dan tingkat kemiskinan ditargetkan turun 8,5 persen sampai 9 persen.
Baca Juga:RS Siloam Bekasi Timur Gandeng Damkar Adakan SimulasiIni Daftar Korban Km 117 Tol Cipali yang Menelan Tujuh Nyawa
Sedangkan, tingkat ketimpangan akan terus menurun ke 0,375-0,38, dan tingkat pengangguran diharapkan menuju pada kisaran 4,8 persen sampai 5 persen.
“Dengan semakin meningkatnya dana transfer ke daerah diharapakan dapat dipergunakan dengan efektif dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Sri.
Adapun dalam APBN 2020 sendiri, Rp 2.540,4 triliun ditetapkan untuk belanja negara. Dari angka tersebut, Rp 909,6 triliun dialokasikan kepada 87 kementerian dan lembaga sementara Rp 856,9 triliun dialokasikan untuk TKDD. (HUMAS JABAR)