SUBANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang diduga tidak melakukan pemeliharaan terhadap keberadaan Situ Sukamelang. Hal itu menjadi penyebab Situ Sukamelang dipenuhi kembali eceng gondok dan kotor.
Asmen PJT 2, Dede Sudrajat mengungkapkan kotor dan mendangkal Situ Sukamelang disebabkan tidak adanya petugas harian rutin yang beroprasi membersihkan situ tersebut, sehingga kembali dipenuhi eceng gondok. Padahal, pada tahun 2018 lalu, situ sempat dikeruk sehingga menjadi bersih.
“Sayang dari sejak itu, kebersihan situ Sukamelang hanya bertahan sekitar satu bulan saja. Karena setelah itu tidak ada yang petugas harian rutin dari Pemda. Dua orang itu sebagai OP, itu memang tidak ada petugas resmi, karena memang harian, tidak dijalankan oleh Pemda, ya jadinya penuh lagi,” ungkap Dede kepada Pasundan Ekspres saat meninjau situ Sukamelang, beberapa waktu.
Baca Juga:Sempat Terbengkalai, Majelis Miftahul Bayan Diresmikan WabupSandiwara Meriahkan Ruwat Bumi Desa Kosambi
Disinggung penerapan teknologi untuk membersihkan eceng gondok tersebut, Dede menyebut bisa saja. Namun kepastian tidak adanya sampah di 3 aliran sungai yang bermuara ke situ Sukamelang tersebut, tetap harus di pastikan oleh tenaga manusia. “Ya tetap saja sekalipun kita terjunkan alat, perlu sinergitas antar elemen masyarakat yang terpenting untuk sama-sama menjaga kebersihan,” tambahnya.
Adapun tugas PJT 2, pihaknya hanya berkordinasi dan melaporkan ke balai besar, jika ada pekerjaan berkala. Untuk normalisasi situ Sukamelang, sebelumnya PJT mendapatkan anggaran sebesar 1 Milyar. “Iya dulu memang ada anggaran, tapi sekarang sudah tidak ada. Sebab itu bagaimana kebijakan pimpinan, pasti ada perubahan,” ujarnya.
Selain itu, kata Dede, ada persoalan lain yang harus diselesaikan terkait soal aset situ yang sebagian sudah berubah menjadi kebun dan rumah warga. Dari catatan aset, Situ Sukamelang memiliki luas mencapai 9 hektar, namun saat ini yang tersisa hanya sekitar 3,5 hektar.(idr/sep)