SUBANG-Kabar adanya 66 anak di Subang yang terkena HIV/AIDS, mengundang keprihatinan Yayasan Resik. Resik bergerak dalam bidang pencegahan, pendampingan dan penjangkauan penanggulangan HIV/AIDS yang banyak bergerak di Subang khususnya diwilayah Pantura.
Relawan Yayasan Resik, Dini Damayanti mengaku kaget dengan adanya kabar tersebut. Selaku pegiat sosial dalam dunia HIV/AIDS, ia berharap upaya pencegahan semakin masif dilakukan baik oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Subang maupun Dinas Kesehatan serta stakeholder terkait.
“Upaya pencegahan itu wajib dilakukan, apalagi sekarang sudah di wajibkan untuk semua ibu hamil ikut melakukan tes HIV,” kata Dini kepada Pasundan Ekspres, kemarin (20/11).
Baca Juga:Agendakan Pertemuan, Ridwan Kamil-Anies Baswedan Sepakat di 2024?Menunggu Lama, Jalan 5 Kilometer ke Desa Bantarsari Kini Sudah Mulus
Yang ia ketahui, saat ini setiap datang ke bidan pun sekarang mulai diwajib untuk tes HIV dan bukan hanya pada tingkatan posyandu saja. “Sekarang sudah mulai diwajibkan yang saya tahu, jadi tidak hanya di posyandu, saat cek mandiri ke bidan pun harus tes,” ucapnya.
Dini menyebut pemberian informasi HIV/AIDS pun sekarang seeprti sudah menjadi materi wajib dalam kegiatan Posyandu. Hal itu kata Dini, merupakan upaya yang bagus salah satunya utnuk mencegah serta mendeteksi.
Meski begitu, ia tetap mengajak memaksimalkan peran yang dimiliki, seperti peran masyarakat, peran pemrintah dan termasuk kalangan media untuk memberikan informasi HIV/AIDS kepada masyarakat. ‘Soal HIV/AIDS ini perlu peran semua pihak, tidak hanya petugas kesehatan saja, tapi masyarakat, media, LSM juga memiliki peranan untuk pencegahan ini,” terangnya.
Saat ini, Yayasan resik juga masih terus melakukan upaya-upaya pencegahan serta pendampingan dalam penanganan HIV/AIDS diwilayah Subang termasuk yang berada dalam binaan Yayasan Resik dan stakeholder terkait. “Ya kami masih terus melakukan STOP (suluh, temukan, obati, pertahankan),” tuturnya.
Ia juga menambahkan, tidak semua anak yang lahir dari ibu yang positif HIV, anaknya lahir dengan status positif HIV. “Karena ketika ibunya sedang hamil dan ketahuan positif HIV, akan segera di anjurkan untuk ARV guna untuk mencegahnya penularan terhadap bayi yang di kandungnya, kalau bayi yang lahir dari ibu yang kepatuhan minum obat ya bagus kemungkinan penularan terhadap bayinya akan kecil,” pungkasnya.(ygi/sep)