Aip meminta Sekda hingga Bupati Subang agar memperhatikan jalan-jalan dalam rangka penghabisan anggaran. “Saya ingin Bupati dan Sekda Subang melihat hal ini. Jangan sampai mereka jalan-jalan, pelayanan kita malah kurang atau tarik kembali anggarannya,” tegasnya.
Sekretaris DPD PAN Subang Bobby Chaerul menambahkan, Bupati dan Sekda agar memberikan sanksi terhdap para SKPD yang lambat dalam penyerapan belanja langsung tahun 2019. Jangan sampai seharusnya masyarakat sudah bisa menikmati jalan bagus, pembangunan yang bagus malah dikerjakan di tahun berikutnya. “Berikan sanksi kepada mereka. Jangan budaya seperti ini terus menerus terjadi,” terangnya.
Kepala Bidang Perbendaharaan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Anna mengatakan, pihaknya sudah mengedarkan surat edaran kepada SKPD engenai lambatnya penyerapan belanja langsung tahun 2019. Pemberian surat edaran tersebut dikarenakan di akhir tahun penyerapan belanja langsung baru mencapai 68,93 persen. “Sudah kami berikan surat edarannya, karena penyerapan belanja langsung tahun 2019 ini baru mencapai 68.93 persen,” tandasnya.
Baca Juga:Ruhimat Cek Langsung Pekerjaan Pembangunan di Beberapa LokasiPetugas Kebersihan Subang Sudah Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan Sejak Tiga Tahun
Sementara itu, Forum Silaturahmi pantura (FSP) juga meyorotinya. Ketua FSP Dadang Juanda yang akrab di sapa Kang DJ merasa prihatin dengan realisasi program-program kerja yang telah disusun pada tahun 2019 tidak berjalan dengan baik. Dadan juga mengkritik keras birokrasi mulai dari Sekda hingga pimpinan OPD.
“Sekretaris Daerah sebagai pejabat tertinggi birokrasi seharusnya bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan motivasi kepada para OPD untuk lebih cepat dalam penyerapan anggaran, bukan malah seperti menghalangi” ujar Ketua Forum Silaturahmi Pantura Dadang Juanda
Menurut Dadang Juanda, Visi, misi dan program yang terlah disusun Bupati dan Wakil Bupati telah diterjemahkan dalam program kerja setiap tahunnya yang tertuang dalam APBD. Namun, ia heran hingga akhri tahun ini, yang hanya tinggal hitungan ahri akan berakhir, serapan anggaran masih kecil.
“Kami sangat khawatir, sebab realisasi anggaran erat kaitannya dengan realisasi program yang telah disusun. Jangan sampai realsiasi ini ditumpuk di akhir tahun yang pada akhirnya akan menumbulkan kerawanan penyimpangan,” imbuhnya.
Ia memahami, Pemerintah Subang di bawah Bupati Subang dan Wakil Bupati Subang masih baru dan hampir setahun. Maka para pembantunya mulai dari Sekda sampai setiap OPD, seharusnya mampu menjalankan program-program yang telah disusun.