LEMBANG-Untuk menyambut fenomena gerhana matahari cincin yang akan melintasi wilayah Indonesia pada Kamis (26/12) mendatang, komunitas astronomi Imah Noong di Lembang membuat 50 ribu kacamata gerhana.
Puluhan ribu kacamata ini sudah dipesan oleh berbagai instansi serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan fenomena langka tersebut.”Totalnya 50 ribu kacamata, yang sudah memesan di antaranya dari UMSU, Kemenag, sekolah dan pesantren serta Planetarium Jakarta,” kata Operator Imah Noong, Fachri Ahmad Wijaya di Kampung Areng, Desa Wangunsari, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (24/11).
Fachri menerangkan, kacamata khusus tersebut dipasangi filter berbahan black polimer neutral density (ND)-5 yang mampu meredupkan cahaya matahari sehingga pengamatan gerhana dijamin aman. Satu buah kacamata dijual dengan harga Rp15 ribu untuk satu lensa serta Rp35 ribu untuk kacamata dua lensa. “Bedanya hanya jumlah lensanya saja. Pembuatan 50 ribu kacamata ini sudah beres, dibantu warga sekitar Imah Noong,” ujarnya.
Baca Juga:SMARTPHONE : SUDAHKAN TEPAT PENGGUNAANNYA?Syekhermania Subang Dikabarkan Hilang, Terakhir Ikut Acara di Monas
Menurutnya, gerhana matahari cincin adalah fenomena langka, bahkan akan melintasi wilayah Indonesia dalam setiap 30 tahun sekali. Berkaitan dengan jarangnya fenomena ini, pihaknya membuat kacamata khusus yang sudah dilakukan sejak tahun 2010. “Tujuan kita membuat kacamata gerhana adalah yang pertama ingin mengedukasi masyarakat bahwa kejadian gerhana sangat langka. Kedua, fenomena yang tidak bisa dinikmati setiap saat,” ungkapnya.
Serta yang ketiga, lanjut dia, gerhana adalah sesuatu yang bisa dipelajari secara saintifik dan dari segi khasanah tradisi orang jaman dahulu. Contohnya, orang jaman dahulu menggambarkan setiap kejadian gerhana, bakal dimakan buta ijo. “Kemudian di daerah Dayak seperti dimakan ular, kalau di Sulawesi itu seperti disembunyikan raksasa, macam-macam mitosnya. Dari situ, ternyata kita memiliki keanekaragaman sejarah dan mitologi untuk setiap budaya,” terangnya.
Untuk diketahui, gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada segaris lurus serta posisi bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Kejadian ini membuat piringan bulan menjadi lebih kecil daripada matahari dan tidak menutupan piringan matahari sepenuhnya.
Gerhana matahari cincin tidak bisa dilihat secara mata telanjang, mengingat kuatnya pancaran cahaya matahari yang dapat merusak mata.