SUBANG-Camat Jalancagak Wahyu Suryana buka suara terkait persoalan keberadaan perusahaan peternakan Sapi yang diduga menyebabkan polusi udara di beberapa Wilayah Kecamatan Jalancagak.
Menurutnya, pihak pemerintahan sudah menghimbau pada perusahaan tersebut agar bisa meminimalisir polusi udara yang dihasilkan. Hal tersebut diungkapkan Wahyu Suryana kepada Pasundan Ekspres di halaman kantor Kecamatan Jalancagak, Minggu (24/11). “Ya saya sudah mendengar, kami mewakili phak pemerintah juga sudah mengambil sikap, dengan mengimbau pada pihak perusahaan agar bisa meminimalisir polusi udara dari kotoran sapi tersebut,” jelasnya.
Dia menjelaskan kehadiran perusahaan di suatu wilayah pasti akan selalu menimbulkan pro kontra, disisi lain perusahaan memberi banyak manfaat dengan menyerap tenaga kerja dan penyaluran CSR. Namun di sisi lain, ada juga dampak negatifnya, misalnya dengan adanya penilaian miring, seperti yang sedang dialami oleh PT Agriya Prima Sukses, akibat polusi udara dari bau kotoran sapi.
Baca Juga:Gedung Sekretariat DPC PDI P Purwakarta Resmi DifungsikanMMKSI Perkenalkan Mitsubishi Xpander Cross
“Yang perlu diketahui, perusahaan itu kan berdiri dengan prosedur yang ditempuh sesuai aturan yang berlaku, mereka mengantongi izin dan sebagainya. Jika ada keluhan semacam itu, saya pikir bisa diselesaikan dengan dikomunikasikan, kami mewakili masyarakat juga sudah mengkomunikasi hal tersebut, dan mereka sedang berupaya untuk menerapkan tehnologi canggih yang mereka miliki untuk mengurangi polusi udara dari bau kotoran sapi tersebut,” tambah Wahyu.
Tidak hanya polusi udara, PT Agriya Prima Sukses juga menurut salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, di Dusun Ciseuti RT 21 dan RT 22 Desa Jalancagak, sempat merasa resah. Pasalnya, limbah cair dari perusahaan ternak sapi itu sempat bocor ke saluran air irigasi di wilyah itu. “Dulu limbah cair dari kandang sapi itu sempat bocor ke saluran air irigasi,” ujarnya.
Dia berharap pihak perusahaan bisa lebih memperhatikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), serta pengawasan yang ketat dari dinas terkait. Dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, agar tidak terjadi pembiaran terhadap perusahaan yang abai dalam mengelola limbahnya dan berdampak merusak lingkungan. Sayang hingga saat ini PT Agriya Prima Sukses belum memberikan keterangan resminya terkait beberapa hal yang belakangan ini dikomplen oleh masyarakat.(idr/sep)