Festival tersebut juga, sambungnya, menjadi wahana bagi anak-anak TK/RA untuk mengembangkan bakat dan mengekspresikan berbagai potensi yang mereka punya. “Juga menjadi media strategis untuk mengenalkan Kampusl SDIT Cendekia yang berada di bawah naungan Yasri,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Ade Syarifudin S.Pd mengatakan, berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini ada enam macam perlombaan pada festival ini.
“Untuk tahun ini keenam lomba tersebut di antaranya lomba azan, tari kreasi tradisional, musabaqah hifzil quran, mewarnai, paduan suara, dan lomba adu penalti,” kata Andri.
Tiap-tiap lomba, sambungnya, akan menghasilkan pemenang juara 1, 2, dan 3 serta harapan 1, 2, dan 3 dengan hadiah berupa piala dan piagam penghargaan. Ada pula piala juara umum Bupati Purwakarta. Khusus untuk juara umum ada hadiah tambahan berupa uang pembinaan.
Baca Juga:Dua Penemu Balon Udara PDI Perjuangan Diberi HadiahPengkolan Dadap Wanayasa Longsor
“Tak sampai di situ, pada tahun ini juga kami menyediakan hadiah untuk suporter terbaik dan sekolah terantusias. Dan sebagai informasi tambahan, untuk dapat mengikuti lomba pada festival ini, seluruh peserta tidak dipungut biaya apa pun alias gratis,” ujarnya.
Para Guru di wilayah Kabupaten Purwakarta diminta melakukan perubahan dan inovasi dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.
“Sekecil apapun itu, perubahan harus dilakukan dalam proses belajar mengajar di ruang kelas, dulu kita kenal istilah ini ialah Guru Sebaya,” ujar Kadisdik Kabupaten Purwakarta, Purwanto pada Upacara Peringatan HUT PGRI Ke-74 dan Hari Guru Nasional Tahun 2019, di Bale Linuhung Disdik Purwakarta, di Jalan Beringin, Senin (25/11).
Menurutnya, seperti yang diisyaratkan Mendikbud RI, kunci perubahan Indonesia ada di tangan bapak dan ibu guru, kepala sekolah yang bersentuhan langsung dan melihat kebiasaan anak-anak sekolah.
“Perubahan kecil ini selaras dengan kebijakan dan harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada para pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan dan sekolah untuk senantiasa menjaga lingkungan upaya menyelamatkan bumi dari sampah plastik.
“Salah satunya, peserta didik diwajibkan membawa minuman air mineral dalam kemasan botol, kempis dari rumah,” tuturnya.