Pagi-pagi, sebelum kuliner di Kemiren, saya mampir proyek baru. Luasnya hampir 90 hektar. Saya baru tahu: PT Inka membangun workshop begitu besar di Banyuwangi. Saya memang ikut merasakan, abriknya yang di Madiun sudah sangat sesak.
Jangan-jangan Juni depan saya harus ke Banyuwangi lagi. Ke kawasan yang saya belum pernah ke sana: G-Land.
Bahkan saya belum tahu apa itu G-Land. Memalukan.
Selama ini saya hanya tahu di mana itu Pantai Plengkung. Betapa hebat pantai itu. Begitu terkenalnya di dunia. Khususnya dunia surfing. Tapi Plengkung masih kalah dengan G-Land. Anda belum bisa dibilang surfer kelas dunia kalau belum surfing di G-Land. Begitulah kata orang asing di seluruh dunia. Mereka justru tidak tahu di mana Plengkung.
Oh… G-Land itu ya Plengkung itu.
Baca Juga:Panel Listrik Rabbani Bunker TerbakarPasar Kalijati Siap Dibangun Kembali, Konsep Model Semi Modern
Maka saya pun tidak jadi malu. Justru para surfer itu yang harusnya malu,kok tidak tahu Plengkung!
Juni tahun depan kejuaraan dunia surfing akan dilakukan di Pleng… Ups… Di G-Land.
Bahkan G-Land akan menjadi tuan rumah seri ke-3 World Surf League (WSL) Championship Tour 2020.
Olahraga surfing memang ngetop lima tahun terakhir. Sejak World Surf League (WSL) dipimpin wanita satu ini: Sophie Goldschmidt.
Ia orang California. Pemain tenis sejak remaja. Organisasi tenis memberinya beasiswa. Untuk kuliah di Burleigh, Texas.
Sophie cedera. Tidak bisa main tenis lagi. Ia pun berkarir di pemasaran olahraga. Pernah menangani marketing basket, sepak bola sampai rugby.
Tiga tahun lalu Sophie dilamar menjadi CEO World Surf League. Dialah yang menggebrak marketing olahraga surf.
Baca Juga:Sanksi Hukum Bahaya Narkoba, Padukan Maulid Nabi dan Sosialisasi P4GNAndi Tenggelam di Parang Gombong
Yang dia seriusi pertama adalah membangun perhatian publik pada surf. Sophie prihatin. Tidak banyak orang yang menjadi fans surfing.
Dia garap media sosial sungguh-sungguh.
Sophie sukses besar. Di arena Facebook, kini surfing mendapat perhatian terbesar ketiga. Mengalahkan sepak bola. Mengalahkan golf. Hanya kalah dari basket dan American football.
Berikutnya Sophie mencatat sejarah: berhasil menjual hak siar online ke Facebook. Dengan nilai USD 30 juta. Selama tahun depan.
Itulah sebabnya WSL bisa lebih independen. Ia bisa menetapkan sendiri di mana saja kejuaraan dunia harus dilaksanakan. Tidak harus memilih lokasi yang sebenarnya kalah hebat –tapi pemerintah setempat mampu membiayai.