“Seperti contoh kasus misalnya sertifikasi akan cair bulan depan, pada bulan depan juga akan diadakan seminar yang berbiaya 200 ribu. Dan itu mewajibkan semua guru yang sudah turun sertifikasi untuk ikut, nah hal-hal semacam itu yang kadang mungkin dinilai agak negatif, memang nominalnya tidak seberapa, tapi kalau dikalkulasikan berapa besar,” jelasnya.
Meski demikian, ia tetap berharap PGRI bisa fokus untuk memperjuangkan kesejahteraan guru, terutama bagi mereka yang masih honorer dan Sukwan. “PGRI harus tetap sebagai tonggak organisasi profesi yang penting keberadaannya,” pungkasnya.(idr/sep)