Saat ini daerah Solo Raya telah memasuki musim penghujan, dan UMS sebagai bagian dari wilayah Solo Raya telah mengantisipainya dengan memotong atau mengurangi dahan dan ranting pada pohon besar yang dikhawatirkan akan tumbang. Oleh karennya pihak UMS melakukan tebang pilih. Penebangan dilakukan pada beberapa pohon yang berpotensi tumbang saat hujan yang disertai angin dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal ini semata-mata demi menjaga keselamatan mahasiswa dan penghuni kampus serta pengguna jalan yang sering berlalu lalang di sekitar kampus.
Selain upaya gerakan Go Green Campus beberapa mahasiswa juga bisa melakukan aksi Back to nol serta gerakan Ruang Hijau Bengawan. Sejak awal tahun 2019 beberapa Fakultas menerapkan gerakan Back to nol sampah pada saat wisuda, saat gerak jalan memperingati hari jadi. Back to nol sampah merupakan gerakan yang dilakukan mahasiswa untuk membersihkan sampah sisa kegiatan wisuda, hari jadi dll. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa, namun juga seluruh elemen yang ada di kampus sebagai langkah kecil menuju kampus Go Green. Kegiatan ini diharapkan juga dapat bergerak di kesempatan lain, tidak melulu hanya pada acara wisuda dan event tertentu.
Upaya lanjut yang dilakukan pegiat lingkungan menuju kampus sehat berikutnya ialah mendirikan komunitas Ruang Hijau Bengawan. Komunitas yang bergerak dengan aksi nyata yaitu dengan mengganti seluruh botol minum kemasan sekali pakai dengan tumblr. Mereka juga menyediakan galon yang dapat digunakan secara gratis untuk seluruh mahasiswa. Hal tersebut harapkan dapat menekan sampah plastik yang kini sudah tak terkira jumlahnya.
Baca Juga:Soal PTSL, Anggota Dewan dan Kades di Karawang Saling UltimatumPendamping PKH Harus Memiliki Jiwa Sosial Tinggi
Tidak menutup kemungkinan apabila seluruh komponen mahasiswa berperan dalam program tersebut maka dapat menekan sampah plastik baik itu yang berada dilingkungan kampus maupun diluar lingkungan kampus. Kunci utamanya yaitu kita harus tetap istiqomah. Kaum milineal adalah kaum yang berkarakter, jika ingin mengubah lingkungan maka hal tersebut harus dimulai dari dalam diri masing-masing individu. Harapannya pegiat lingkungan dapat memunculkan inovasi dan kreativitas dalam menjaga dan mengolah sampah sebagai regulasi pemerintah kedepannya. Mari kita mulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dimulai sekarang juga, Jangan pernah menunda perbuatan yang baik.(*)