Oleh:
Dony Purnomo, S.Pd
Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro
Teknologi informasi geospasial berkembang sangat pesat, salah satunya adalah perkembangan teknologi Georaphy Information System (GIS). Perkembangan teknologi GIS ini belum banyak dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran geografi karena terkesan ribet dan membutuhkan keahlian khusus dalam proses pemetaan. Kini hal itu sudah tidak berlaku lagi dengan hadirnya Map Arcgis yang dirilis oleh ESRI.
Pemahaman mengenai aplikasi Map Argis pertama kali saya peroleh dalam workshop Geo Enabling Disaster Management 4.0 yang diselenggarakan oleh Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo bekerja sama dengan ESRI Indonesia pada Selasa-Rabu (19-20/11/2019). Pada workshop tersebut dikupas tuntas mengenai aplikasi Map Arcgis untuk berbagai keperluan.
Materi disampaikan oleh Regina Maria Hitoyo selaku ahli Arc Gis dari ESRI Indonesia. Materi pertama disampaikan mengenai gambaran umum mengenai ESRI dan berbagai aplikasinya. Selanjutnya peserta diajak untuk mempraktekkan langsung untuk membangun data melalui aplikasi survey123 dilanjutkan dengan pengolahan data dan pembuatan story map.
Baca Juga:Paskibra SMAN 1 Cilamaya Jawara Galaksi VIPSK Merebak, Dinsos: Anggaran Pembinaan Minim
Tidak hanya berhenti disitu saja para peserta juga ditantang untuk membangun data, mengolah data dan membuat story map dalam waktu 40 menit. Alhasil para peserta dapat membuat story map yang interaktif dan dapat menampilkan data informatif dengan berbagai tema.
Setelah selesai workshop para peserta diminta untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Aplikasi ini sangat mendukung dalam pembelajaran geografi untuk menghasilkan peta dan dapat digunakan untuk menganalisis berbagai fenomena, mengingat ciri dari mata pelajaran geografi adalah menganalisis fenomena secara spasial.
Melalui pemanfaatan Map Arcgis dalam pembelajaran dapat memberikan keterampilan kepada peserta didik untuk berpikir HOTS. Kelebihan aplikasi Map Arcgis dalam proses pembelajaran geografi;
Pertama, Melatih berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilatih melalui kepekaan peserta didik pada permasalahan di sekitar lingkungannya. Untuk merangsang pemikiran peserta didik, guru dapat memberikan tugas untuk mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis fenomena yang ada di sekitarnya untuk ditungakan dalam analisis spasial.
Kedua, Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik untuk mengolah data. Pada saat pembelajaran SIG biasanya mereka hanya memperoleh materi secara abstrak karena hanya bersifat pengetahuan saja. Dengan aplikasi Map Arcgis peserta didik dapat mempraktekkan input data, proses dan menghasilkan peta dengan mduah dan praktis melalui fasilitas yang disediakan Map Arcgis.