Kelompok Usia Produktif Paling Rentan
KARAWANG-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Karawang, mencatat sejak tahun 2017 sampai saat ini tren penularan HIV/AIDS bergeser dan didominasi oleh homoseksual yang sebelumnya paling banyak adalah napza suntik.
“Penularan HIV/AIDS terbanyak dari bulan Januari sampai Agustus 2019, adalah homoseksual. Bahkan pergeseran penularan HIV yang sebelumnya didominasi napza suntik ke homoseksual terjadi dari tahun 2017 sampai saat ini,” ujar Staf KPA Karawang, Yana Aryana saat ditemui di kantornya, Selasa (26/11).
Menurutnya, jumlah kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko untuk homoseksual mencapai 78 kasus, selanjutnya pasangan pria beresiko tinggi dengan 28 kasus dan 17 kasus untuk pria beresiko tinggi. “Tingginya kasus untuk homseksual disebabkan karena adanya kesadaran jika pasangan homo itu lebih tinggi, jadi banyak yang memeriksakan dirinya ke puskesmas atau rumah sakit,” katanya.
Sebab, lanjut Yana, data kasus HIV/AIDS ini didapat dari dinas kesehatan melalui puskesmas dan rumah sakit. Jadi fenomena gunung es untuk kasus HIV tetap terjadi. Data ini hanya yang memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas. Sementara kasus yang tidak terungkap tentunya lebih banyak. “Untuk profesi kasus HIV yang paling banyak adalah karyawan yang mencapai 60 kasus,” katanya.
Baca Juga:Kesan Rusdy Bantu Amankan Pemilu 2019Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Linda Megawati
Selanjutnya, kata Yana, diikuti oleh ibu rumah tangga sebanyak 27 kasus dan buruh 17 kasus. Sementara jika dilihat dari kelompok usia yang paling tinggi adalah usia produktif yaitu usia 20-29 dengan jumlah kasus mencapai 66 kasus, usia 30-39 sebanyak 42 kasus dan usia 40-49 sebanyak 16 kasus. “Bagi mereka yang sudah positif HIV/AIDS diarahkan untuk mengakses fasilitas kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas,” katanya.
Ia menambahkan, untuk itu pihaknya terus menggiatkan sosialisasi ke berbagai tempat mulai dari majlis taklim, sekolah, dan perusahaan yang ada di Karawang. “Bahkan untuk ke perusahaan kebanyakan kita yang diminta untuk mengisi sosialisasi disana,” katanya.
Dikatakan juga, untuk tahun 2019 ini, jumlah warga Karawang yang tertular HIV/AIDS sampai bulan Agustus sebanyak 132 orang. Data itu bakal terus bertambah sampai akhir tahun nanti. Sebab pihaknya belum mengupdate data sampai November ini. “Kami hanya melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS pada masyarakat. Sebab kesadaran dari masyarakat itu yang paling penting,” katanya. (use/ded)