“Nanti akan ada pertemuan bisnis. Kami akan berharap ada kesepakatan bisnis dengan badan usaha di sana. Kami sendiri akan membawa produk unggulan di bidang pertanian, khususnya rempah-rempah yang memang menjadi primadona di Eropa,” katanya.
Jika ada kesepakatan dan pesanan dari pihak lain, 91 ponpes Jabar yang memiliki produk di bidang pertanian bakal dilibatkan. Terlebih, kata Irawan, 1 ponpes rata-rata memiliki 2 hektare lahan tidak produktif. Yang berarti ada 182 hektare lahan yang dapat digarap untuk memenuhi pesanan nanti.
“Setelah melakukan survei, ada 91 ponpes yang memiliki produk di bidang pertanian. Jika ada kesepakatan bisnis di sana, kami tentu akan melibatkan mereka. Misal, 1 hektare lahan digarap 15 orang, berarti ada 1.000-an masyarakat yang diberdayakan,” ucapnya.
Baca Juga:Usulan Gubernur Jabar kepada Pemerintah Pusat: Bentuk Forum Komunikasi APPSIMasih Diperbaiki, Ini Penyebab Pasokan Air PDAM di Kalijati Tersendat
“Selain fokus pada kemandirian ponpes, kami juga harus ikut menyejahterakan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan itu tadi, menggarap lahan ratusan hektare yang dimiliki ponpes untuk pertanian,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan perwakilan koperasi pesantren Al-Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Tazakka Bonanza. Dengan mengikuti pameran internasional, kata dia, pihaknya bisa memasarkan hasil perikanan Jabar, khususnya udang, ke pasar internasional.
“Turki itu bisa menjadi pintu untuk produk kami, seperti udang, ke Eropa. Kami akan memaksimalkan pertemuan bisnis untuk mencari kesepakatan. Tentu saja kami berharap dapat mengekspor hasil perikanan Jabar ke pasar internasional,” katanya.
Potensi lima ponpes tersebut dalam membuat kesepakatan bisnis tergolong besar. Pasalnya, event yang digagas oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) tersebut memiliki daya tarik yang kuat. Pada 6th OIC Halal Expo, misalnya, jumlah pengunjung mencapai 38.750, dan menghadirkan sekira 6.100 Business to Business (B2B).
Selain di bidang pertanian dan perikanan, tiga ponpes lain membawa produk unggulan yang berbeda-beda. Koperasi Pesantren Darut Tauhid Kota Bandung akan membawa produk peci dan jaket. Kemudian, koperasi pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan bakal memasarkan batik tulis, dan koperasi pesantren Al-Ashriyyah Kabupaten Bogor menawarkan produk kesehatan black diamond. (HUMAS JABAR)