Sementara itu, salah satu warga H. Narto meminta pada Kemenhub, Kementrian PUPR serta Kontraktor untuk segera mengambil solusi soal jalan desa tersebut. Saat ini, hendak memasuki musim tanam juga warga memakai jalan tersebut untuk beraktivitas lainnya.
“Kami lewat jalan proyek kan tidak boleh, ditutup. Memang betul untuk safety, kami juga paham, tapi kami juga punya kepentingan, harus lewat mana kalau seperti ini ? Jadi mohon solusinya. Jika sudah ada tanahnya, pembangunan jalannya kapan, kami menunggu itu, mohon secepatnya,” ucapnya.
Dalam musyawarah serta dialog yang melibatkan kontraktor, Kementrian PUPR, Kemenhub, Muspika Kecamatan Pusakajaya dan warga, disepakati untuk sementara warga dan kontraktor akan berbagi jalan sementara dengan kontraktor Paket IV yang melakukan pekerjaan access road. Namun, pihak kemenhub juga didorong untuk segera melakukan penuntasan soal pembebasan lahan tersebut.
Baca Juga:Pengurus Masjid Tagih Janji Bupati dan GubernurAntisipasi HIV/AIDS, Dinkes Bentuk WAPA di Patimban
Jalan Desa Gempol yang biasa digunakan warga untuk kegiatan pertanian dengan lebar 6 meter serta panjang 1.180 meter berada di STA 2.700 hingga STA 3.900 Access Road.(ygi/vry)