SUBANG-Sebanyak 10 anak di Kabupaten Subang mengalami rawan gizi. Dua diantaranya meninggal dunia dengan penyakit penyerta TBC.
“2 orang yang meninggal dunia tersebut masih berusia balita dan remaja,” kata Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang, dr. Janrudi kepada Pasundan Ekspres, Kamis (28/11).
Pihaknya saat ini sedang gencar memberikan imbauan kepada para orang tua agar memperhatikan asupan gizi anak. Hal itu untuk menghindari rawan gizi.
Baca Juga:Elis Kembali Jabat Pj Kades BojongtengahNina Dorong Peningkatan Kualitas SDM Jawa Barat
Selain itu, Janrudi juga meminta untuk memperbaiki pola asuh orang tua kepada anaknya. Psalnya, banyak orang tua nya yang bekerja (ibu), sehingga anak dititipkan kepada keluarga atau orang lain. “Secara tidak lansung untuk pemenuhan gizi yang cukup belum tentu terlaksana dengan baik. Padahal belum tentu asupan gizi si anak di perhatikan,” ungkapnya.
Dia mengaku Dinkes akan menerima bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) dari Provinsi Jawa Barat pada Desember 2019. PMT akan diberikan secara langsung kepada masyarakat serta disalurkan melalui 40 Puskemas dan 1.265 Posyandu. “Kami meminta agar ibu hamil dan ibu senantiasa membawa anak-anaknya untuk datang ke Posyandu,” ucapnya.
Janrudi menjelaskan rawan gizi bisa dicegah orang tua dengan memberikan makanan yang sehat dan penuh gizi. Selain itu, makanan yang diberikan juga tidak perlu mahal seperti tahu dan tempe. “Orang tua harus pintar mengolah sajian makanan, sehingga menarik perhatian anak untuk memakan nya. Jadi makanan sehat itu tidak mahal tergantung bagaimana cara kita mengolahnya saja,” jelasnya.(ygo/sep)