SUBANG-Sebanyak 14 kendaraan pengangkut sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kebersihan Kabupaten Subang, tidak bisa beroperasi karena dalam kondisi rusak. Dari jumlah 46 unit armada pengangkut sampah, hanya 32 unit yang masih bisa beroperasi (layak jalan).
“Kerusakannya 14 kendaraan sampah itu bervariasi, mulai dari rusak berat sebanayk 12 unit dan rusak ringan 2 unit,” kata Plt Kepala DLH Subang, Rona Mairansyah, kemarin (28/11).
Dia menyebut kerusakan armada sampah tersebyut menjadi kendala dalam operasi pengangkutan sampah. Pasalnya, sampah yang harus diangkut ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) Panembong mencapai 500 ton per hari.
Baca Juga:Farah: Pancasila Pemersatu BangsaDesa Panyingkiran Kompak Laksanakan Keserasian Sosial
“Kendaraan pengangkut sampah ini sangat vital, karenakan jumlah sampah perharinya yang harus diangkut sangat banyak, jika armada kurang ini akan berdampak pada penumpukan sampah di TPS,” ungkapnya.
Dia menambahkan pada tahun 2020 tidak akan ada penambahan (pengadaan) untuk armada baru. Sehingga, untuk pengangkutan sampah akan mengoptimalkan armada yang saat ini masih layak jalan. “Kabarnya tidak akan ada pengadaan untuk armada pada tahun 2020, jadi kita akan optimalkan yang ada saja,” ujarnya.
Rona menjelaskan DLH dan Kebersihan Subang memiliki 367 petugas kebersihan. Diantaranya, 57 petugas juru muat sampah dan 22 petugas penyapu sampah yang berstatus PNS. “Sedangkan petugas juru muat sampah yang non PNS ada 160 orang, dan petugas penyapu non PNS ada 137 orang,” ucapnya.
Salah satu petugas penyapu, Ari (31) mengatakan volume sampah membludak terjadi setiap pada malam tahun baru. Pasalnya, banyak masyarakat yang beraktifitas diluar untuk berwisata, sehingga banyak sampah berserakan. “Pasti malam tahun baru terjadi penumpukan volume sampah di Kabupaten Subang, khususnya di pusat kota dan juga tempat wisata,” ujarnya.(ygo/sep)