Sambut Musim Tanam dan Merawat Bumi
Sambut musim tanam rendeng, Desa Cigugur menggelar hajat bumi kemarin (4/12). Selain musim tanam, hajat bumi dilakukan juga dalam rangka mendoakan buyur resik yang merupakan leluhur di Cigugur Kaler juga Cigugur Kidul.
—————-
Camat Pusakajaya Drs Vino Subriadi mengatakan, hajat bumi adalah tradisi adat dan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Makna hajat bumi sendiri kata Vino, memiliki makna mendalam soal merawat bumi.
“Melalui tradisi ini bagaimana kita bisa menjaga alam, menjaga bumi, yang memberikan rejeki pada kita, dan kita mensyukurinya,” kata Camat Vino.
Ia menambahkan, meski saat ini kondisi alam sedang tidak bersahabat karena alami kesulitan air ketika hendak bertani. Namun kata Vino, hal tersebut merupakan sifat alam yang harus diterima. Untuk itu, saat ini selain memaksimalkan air yang ada, untuk bersama-sama berdoa mengharapkan datangnya hujan yang penuh berkah.
Baca Juga:Subang Raih Penghargaan Anubhawa Sasana Desa/KelurahanBerangkat dengan Visa Wisata, Sampai Disana TKW jadi Pembantu
“Kita berdoa agar bisa segera datang hujan yang mendatangkan berkah, bukan memberikan bencana. Sehingga ladang sawah kita bisa kembali teraliri air dan digunakan untuk menanam padi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cigugur Kaler H. Eryanto Nursyahid dihadapan warganya bersyukur, atas kerja keras panitia yang bisa kembali menyelenggarakan hajat bumi yang juga dihibur warang kulit dari Indramayu.
“Alhamdulillah, tradisi ini setiap tahun bisa kita selenggarakan. Ini hajat bumi untuk kota semua warga masyarakat di Cigugur Kaler,” katanya.
Ia juga menyampaikan, kondisi saat ini dari Bendungan Jatiluhur yang mengalir ke bugis untuk pengairan di Cigugur masih kritis.
“Dari pengairan menyampaikan, memang kondisi di Jatiluhur sedang susah air,” ungkapnya.
Namun ia berharap, adanya hajat bumi ini memberikan makna untuk bersilaturahmi diantara warga juga berdoa untuk kelancara tanam padi yang akan segera dihadapi.
Kegiatan hajat bumi juga turut dihadiri seluruh elemen lembaga desa di Cigugur Kaler, masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga Cigugur Kaler.(ygi/vry)