Adapun 1.500 hafidz/hafidzah ini diseleksi terlebih dahulu oleh Jam’iyyatul Qurrra wal-Huffazh (JQH), sebuah organisasi para pembaca dan penghafal Al-Qur’an di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang diberikan wewenang oleh Pemda Provinsi Jabar.
Salah seorang hafidz, Awaludin sementara itu mengatakan, dirinya diutus melatih warga desa yang berada di kecamatan Ujungjaya Sumedang. Pria yang juga berasal dari Sumedang ini mengaku telah siap melatih warga dengan bekal yang telah ia terima selama berada di JQH.
“Saya diutus di daerah Ujungjaya, persiapan saya juga sudah matang,” ujarnya.
Baca Juga:Pemda Provinsi Jabar Gelar Workshop Antiradikalisme untuk PelajarJabar Raih Penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran di Anugerah KPI 2019
Awaludin pertama-tama akan melatih warga dengan metode pengahafalan yang sudah ia siapkan. Nantinya warga desa yang telah dilatih akan menjadi imam masjid dan melatihnya kembali ke warga lainnya.
“Setelah lulus dia akan diberi sertifikat dan melatih kembali ke warga lainnya,” katanya.
Ketua JQH Jabar Cecep Abdullah pun memuji program Sadesha yang digagas oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Sadesa berawal dari ide brilian Kang Emil yang bermaksud memuliakan para hafidz dan beliau mengamanatkan ke kami ide tersebut,” kata Cecep.
Pihaknya mengaku siap diberikan target untuk mencetak 5.312 hafidz Al-Qur’an sesuai jumlah desa di Jabar. (HUMAS JABAR)