LEMBANG-Bupati Bandung Barat, H. Aa Umbara Sutisna memberikan sertifikat halal kepada 100 Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang telah terverifikasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung Barat (KBB), selama tahun 2019.
Bupati menjelaskan bahwa sertifikasi halal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen tentang kehalalan produk-produk IKM Bandung Barat yang semakin menggeliat, baik dari segi bahan baku, proses produksi hingga pengemasan yang lebih terjamin.
“Sehingga, konsumen tidak merasa khawatir terhadap komposisi serta seluruh proses produksi IKM kita,” terangnya, ketika menyampaikan arahan kepada peserta Fasilitasi Sertifikasi Halal Dan Jaminan Produk Halal KBB di Lembang, Kamis (5/12) Malam.
Menurutnya, sertifikasi halal ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pelaku IKM yang telah lulus verifikasi, sebab biaya seluruh prosesnya ditanggung sepenuhnya oleh pemda.
Baca Juga:Sarae Hill Tawarkan Wisata TerpaduJerit Rakyat Menyambut Pelabuhan Patimban
Hanya saja, hingga saat ini kuota yang diberikan masih sangat terbatas mengingat terbatasnya kemampuan anggaran yang dimiliki pemda, sehingga pada tahun 2019 hanya mampu meberikan sertifikasi halal hanya kepasa 100 pelaku IKM meski pengajuan permohonan sertifikasi terua berdatangan. “Sertifikat halal ini gratis, karena dibiayai sepenuhnya oleh pemda melalui Disperindag Kab. Bandung Barat sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran pemerintah ditengah masyarakat,” tuturnya.
Ia memastikan IKM Bandung Barat akan semakin maju dimasa yang akan datang. Pasalnya, pada tahun 2020 pemda akan membuka 10 destinasi wisata baru yang tersebar diseluruh penjuru kabupaten.
Rencananya, disetiap destinasi wisata baik yang baru maupun lama, pemda akana menyediakan tempat khusus bagi para pelaku IKM, UKM dan UMKM untuk mempromosikan produknya. “Seiring makin bertumbuhnya swktor pariwisata, maka akan berdampak luas terhadap menigkatnya perekonomian masyarakat Bandung Barat, termasuk produk IKM, UKM dan UMKM,” tandasnya.(eko/sep)