KOTA BANDUNG – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mengatasi permasalahan lingkungan terutama lahan kritis yang ada di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Pasalnya, lahan kritis di sejumlah titik KBU tersebut dinilai sebagai penyebab banjir di sejumlah daerah di Cekungan Bandung.
Untuk itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya sudah membahas upaya pemulihan KBU bersama dinas dan pemda terkait, salah satunya membentuk Badan Otoritas Cekungan Bandung.
Baca Juga:Gubernur Jabar Luncurkan Aplikasi Pelayanan Publik SapawargaBEM KM- Politeknik STTT Bandung Tanggapi Kondisi Industri Tekstil Indonesia
“Kami menyusun Badan Otoritas Cekungan Bandung, sekarang sedang dibentuk. Di situlah nanti pengaturan KBU punya tim yang tegas,” ucap Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (5/12/19).
Selain itu, Emil sapaan Ridwan Kamil berujar akan melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum karena KBU berada di bawah ranah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Emil pun menyatakan bahwa penegakan hukum di KBU yang selama ini dirasa kurang maksimal akan dilaksanakan dengan lebih tegas oleh Satgas Citarum Harum.
“KBU juga ‘kan masuk ranah anak DAS Citarum, maka nanti dalam penegakan hukum akan dilibatkan juga TNI sebagai bagian dari program Citarum Harum,” tutur Emil.
Teranyar, tambah Emil, Pemda Provinsi Jabar akan mencanangkan program penanaman 25 juta pohon produktif di Jabar mulai awal Januari 2020, termasuk di lahan kritis KBU.
Namun khusus untuk KBU, program akan dilakukan lebih awal yakni pada Senin 9 Desember 2019 dengan menanam sebanyak 6.000 pohon di titik-titik yang dinilai menjadi penyebab banjir bandang.
“Jadi kita sudah canangkan program 25 juta penanaman pohon di Januari 2020. Tapi mulai Senin besok (9/12) enam ribu pohon produktif akan ditanam dulu di KBU,” kata Emil.
Baca Juga:Tampilkan Video Porno, Status Akun Facebook Ketua Baznas Subang Diduga Di-hackAgar Dakwah Digital Efektif, DKM Diimbau Punya Tim Media Sosial
“Senin itu akan ditanam dulu di lahan-lahan kritis atau di area yang dulu sempat jadi terduga sumber banjir di Cicaheum,” ujarnya mengakhiri. (HUMAS JABAR)