SUBANG-Sebanyak 100 relawan Aids yang terdiri dari Warga Peduli Aids (Wapa) dan orang dengan HIV/AIDS (Odha) menjalin kebersamaan dengan membentuk red ribbon atau pita merah, Jum’at (6/12). Hal itu sebagai bentuk solidaritas dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang akan digelar di Alun-alun Subang pada 9 Desember 2019.
Ketua Harian Komisi Perlindungan Aids (KPA) Subang H, Aminudin melalui pengelola program KPA Subang Nurbayanti mengatakan dengan diadakannya pertemuan Wapa, ODHA dan para relawan HIV aids ini merupakan jalinan kebersamaan dan bentuk solidaritas. “Hari senin besok, kita akan menggelar puncak acara HIV aids di kabupaten Subang,” kata Nurbayanti.
Selain menggelar jalinan kebersamaan, lanjut dia, pembentukan red ribbon (pita merah) yang merupakan tanda khas HIV Aids,sebagai keseriusan dalam menekan angka penularan HIV aids di Subang. “Kita berfoto bersama dengan membentuk red ribbon sebagai bentuk keseriusan,” ujarnya.
Baca Juga:Polres Amankan 615 Botol Miras, Operasi Cipta Kondisi Jelang Natal dan Tahun BaruTPT di Bahu Jalan Wanayasa Kembali Ambrol
Anggota KPA Subang H, Dally Kardilan mengatakan red ribbon identik dengan simbol khas HIV AIds yang sudah ada sejak tahun 1991, hasil dari 12 seniman yang mengadakan pertemuan di salah satu galeri di negara Amerika Serikat New York City. Sehingga simbol red ribbon menjadi mendunia dan dipakai di semua negara. “Kita membentuk ini dalam rangka memperingatinya,” ujarnya.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Subang, dr Maxi mengatakan saat ini pihaknya bersama steakholder terus gencar menangulangi hiv aids. Hal itu dengan berusaha menemukan, memeriksa dan juga mengobati agar tidak ada lagi korban yang tewas karena HIV aids. ” Langkah paling efektif adalah temukan kasusnya, periksa dan obati,” kata Maxi.Pengelola program IMS, HIV – Aids and Harm Reduction Dinas kesehatan Subang, Suwata mengatakan dada 8 orang yang tewas karena hiv aids di tahun 2019. Hal itu berdasarkan laporan dari puskemas -puskemas yang ada di kabupaten Subang. “Ada 8 oran yang meninggal dunia karena HIV Aids,” katanya.(ygo/sep)