PAMANUKAN–Karang Taruna Kabupaten Subang menggelar acara Diskusi Kebangsaan dengan Tema ”Revitalisasi Peran Pemuda Dalam Membangun Kemandirian Bangsa”, Minggu pagi (8/12). Diskusi Kebangsaan yang digelar di Gedung Graha Pamanukan Desa Pamanukan dengan diikuti banyak pemuda dari beragam unsur.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Karang Taruna Subang Heri Susanto, juga dihadiri sejumlah narasumber Deni WJ Koordinator Sekolah Warga Nasional dari Ciamis Jawa Barat, Parahutan Harahap Ketua Bawaslu sekaligus Ketua Laziz NU Kabupaten Subang Parrahutan Harahap, Perwakilan HMI Subang Adam Hasyim dan Ketua PMII Cabang Subang Iin Nurbayani.
Mewakili Camat Pamanukan, H Amin Suhami mengatakan, kegiatan diskusi seperti ini harus terus digalakkan di Pantura. Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan ini yang mampu merangsang nalar berpikir dan kepedulian pemuda mengenai kondisi kebangsaan. ”Ini kegiatan yang sangat positif untuk membuka wawasan, keterampilan dan inovasi dari para pemuda pantura. Maka dari itu kegiatan seperti ini harus sering diadakan agar dapat memberi pencerahan atau mperluas cakrawala pemuda Pantura” imbuhnya.
Baca Juga:Pemkab Siapkan Studi Kelayakan Pemekaran PanturaTerhibur dan Bergembira di Pesta Rakyat Simpedes BRI
Sementara itu Ketua Karang Taruna sekaligus sebagai narasumber menekankan kepada para pemuda pantura untuk ikut serta dalam pembangunan kemandirian bangsa serta menjaga keutuhan NKRI dan menjalankan 4 pilar kebangsaan. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk menunjang kreativitas dan membuat pemuda yang memiliki karakter mandiri. ”Pemuda ini sebagai aset bangsa, maka dari itu harus ikut membantu menjaga NKRI dan menjalankan 4 Pilar Kebangsaan demi membangun kemandirian bangsa,” katanya.
Sementara itu, koordinator sekolah warga Deni WJ lebih menyoroti mengenai tentang bedanya pendidikan dan pengajaran, sistem atau mekanisme pendidikan, bagaimana cara mengembangkan bakat dalam dunia pendidikan.
Deni WJ mengharapkan pemuda pantura dapat melakukan hal kreatif dan membuat suatu wadah untuk pengembangan bakat bakat pemuda. “Tidak hanya dalam pendidikan formal atau tidak juga meninggalkan pendidikan formalnya, kreativitas bisa dibangun pemuda Pantura dalam keiikut sertaan dalam pembangunan kemandirian bangsa, dan mengharapkan adanya konsolidasi potensi untuk pemuda dan anak anak,” ucapnya.(ygi/sep)