“Apakah ini tidak terlalu komersial?” tanya saya.
“Kami alokasikan 10 persen siswa untuk anak yatim,” ujar Ali Wahyudi. “Yang tahu mereka yatim atau bukan hanya manajemen. Guru tidak tahu,” tambahnya.
Era Baru telah datang –agak terlambat. Masa depan bangsa terlihat cerah –kalau kian banyak lagi yang seperti ini. (*)