LEMBANG-Sebanyak 270 daerah akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020. Rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Sebagai salah satu aparat penegak hukum, Polri harus bisa bersinergi dalam mengamankan dan menjaga kelancaran Pilkada yang berlangsung pada 23 September mendatang. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat bisa melaksanakan hak pilih dengan aman dan demokratis.
Hal itu mengemuka dalam seminar Sekolah Sespimma Polri Angkatan 62 tahun 2019 dengan tema Optimalisasi Sinergi Polisional guna Mencegah Konflik Sosial Dalam rangka Terwujudnya Pilkada Damai 2020 yang diselenggarakan Pasis Sespimma di Sespim Polri Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (9/12).
Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri, Brigjen Pol Syafril Nursal mengatakan, Polri tidak bisa bertindak sendiri dalam mengamankan pesta demokrasi mendatang namun memerlukan sinergitas dengan stakeholder lainnya. “Oleh karena itu, judul seminar kali ini adalah ‘Polisional Sinergitas’. Kita menginginkan Pilkada yang aman, damai dan kondusif,” katanya.
Baca Juga:Subang Peringkat 7 HIV AIDS di Jawa BaratSambut Pelabuhan Patimban dengan Peningkatan SDM
Dia menuturkan, polisi sudah mempunyai standar operasional prosedur (SOP) dalam mengamankan Pilkada di setiap daerah, dimulai dari preemtif, preventif hingga refresif. Langkah tegas refresif hanya boleh dilakukan dalam situasi memaksa atau jalan terakhir ketika sudah tidak ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan. “Tugas polisi paling hebat itu ketika tidak melakukan tindakan refresif, namun mengedepankan preemtif dan preventif. Kalau menindak itu kan gampang namun proses preemtif dan preventif itu yang harus kita lakukan,” jelasnya.
Syafril mengungkapkan, peserta seminar adalah Pasis Sespimma yang diproyeksikan menjadi Kapolsek, Kasat, Kabag, Wakapolres sampai jabatan lain yang setara di tingkat Polda. Oleh karena itu, menurut dia, tema seminar kali ini sangat tepat untuk melatih dan mendidik para pasis jika pada saatnya nanti mereka terjun ke wilayah. “Mereka akan menjadi pelaksana langsung yang akan memimpin personel kita di lapangan dalam rangka pengamanan Pilkada serentak tahun 2020,” ujarnya.
Dengan mengikuti pendidikan selama 4 bulan, para pasis Sespimma juga harus mampu mengelola Pilkada khususnya dalam hal menjaga keamanan sehingga tak terjadi masalah seperti anarkis, politik uang dan sebagainya. “Di materi pembelajaran, mereka sudah diberikan pengetahun-pengetahuan sosial, pengetahuan politik, undang-undang Pemilu, dan hal terkait lainnya semua sudah disampaikan,” tambahnya.