Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya yang hadir sebagai salah satu pemateri menyatakan, kadang-kadang sering terjadi ketidak sepahaman antara penyelenggaraan pemilu khususnya KPU dengan polisi karena kedua lembaga tersebut memiliki tupoksi berbeda. “Masing-masing punya tupoksi tetapi sebenarnya tujuannya sama, yakni ingin Pilkada sukses dan lancar. Nah tadi saya sampaikan pengalaman di lapangan, semoga menjadi pembelajaran pasis Sespimma saat mereka terjun ke lapangan,” ucapnya.
Sebagai salah satu daerah yang akan menyelenggarakan Pemilu pada 2020 mendatang, KPU Kabupaten Bandung akan berusaha menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian. Dengan komunikasi dan dialog, tupoksi antara KPU dengan kepolisian akan tetap terjaga dan tidak menimbulkan friksi. “Saya yakin daerah lain juga bisa membuktikan bahwa tidak ada masalah sebenarnya. Kedua lembaga ini pada perjalanan Pilkada nanti bisa menjalankan tupoksinya masing-masing,” tuturnya.
Diakuinya, KPU Kabupaten Bandung telah menyelenggarakan Pilpres dan Pileg 2019 dengan sukses dan lancar. “Di Indonesia, daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Bandung paling banyak setelah Kabupaten Bogor. Meski jumlah DPT sangat banyak, ternyata Pemilu bisa berjalan lancar, mudah-mudahan bisa diteruskan hingga Pilkada 2020 mendatang,” tandasnya.(eko/sep)