SUBANG-Kondisi bangunan sekolah yang ada di Kabupaten Subang, membuat tercengang. Bangunan sekolah dasar negeri di Cigebang Desa Talagasari Kecamatan Serangpanjang, kondisinya memprihatinkan. Kondisinya, tidak memiliki toilet, belajar di lantai, dan tiang bendera terbuat dari bambu. Bangunan pun nampak lusuh tak terawat.
Mahasiswi Universitas Subang Vevia Oktaviani Budianysah merasa sangat miris ketika menemukan bangunan sekolah yang memprihatinkan. Vevia dan rekan-rekannya yang datang ke sekolah dalam rangka peduli kasih. “SDN Cinta Warna yang berlokasi di Kampung Cigebang RT 13 RW 05 Desa Talagasari Kecamatan Serangpanjang, sangat memprihatinkan jika dilihat dari tampilannya,” katanya.
Menurut Vevia, bangunannya sudah hampir goyah dengan tembok yang sudah retak, sehingga riskan untuk ambruk. Muridnya, sekitar 60 orang kelas I-VI. Terkadang siswa harus belajar di lantai, dikarenakan meja dan bangku tidak sanggup untuk menampung murid yang belajar.
Baca Juga:DWP Mitra Strategis Pemerintah Wujudkan Subang JawaraAgen e-Warung Langsung Dievaluasi
Ketika ditanyakan kepada tenaga pengajar di sana, kondisi tersebut sudah lama sekali. Guru pun tidak bisa berbuat apa-apa. “Saya khawatir sekali ambruk. Kasihan murid dan gurunya juga,” ujarnya.
Mirisnya lagi, Vevia melanjutkan, sekolah tersebut tidak ada toilet. Ketika ingin buang air dan bertanya kepada murid di sana, malah mengajak ke sungai. Para pelajar tersebut biasanya buang air, mencuci sepatu dan lainnya di sungai. Vevia berharap, pemerintah daerah perhatian terhadap sekolah tersebut, yang fasilitas dan sarana prasarana yang jauh dari layak. Minimal bisa memberikan bantuan perehaban dan lainnya.
“Ini harus diperbaiki, pemerintah harus segera melakukannya,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang H. E. Kusdinar mengatakan, jika melihat data, banyak sekolah dasar dan menengah pertama yang kondisi bangunannya sudah tidak layak. Hal tersebut, menjadi perhatian pihaknya, dikarenakan kondisi tersebut bisa membahayakan tenaga pengajar dan para murid. Maka dari itu pihaknya mengajukan di APBD, DAK, dan pemerintah pusat untuk perbaikan 500 ruangan kelas SD dan SMP sebesar Rp 100 miliar di tahun 2020.