SUBANG– Bupati Subang H.Ruhimat.S.Pd.M.Si meninjau pembangunan Bendungan Sadawarna usai melaksanakan rapat koordinasi di Desa Sadawarna Kecamatan Cibogo, Kamis (12/12). Pertemuan tersebut, membahas tentang relokasi dan pembayaran kepada masyarakat yang terkena dampak Pembangunan Bendungan Sadawarna.
Pada rapat koordinasi, Perwakilan BBWS Suharno mengatakan, Desa Cibalandong belum dilaksanakan pengukuran lanjutan menunggu anggaran 2020, sementara untuk Desa Sadawarna, musyawarah pembayaran direncanakan minggu depan dan dilaksanakan secara bertahap.
Hal serupa diungkapkan Camat Cibogo Sri Novia, S. AN. “Musyawarah pembayaran ganti untung kepada masyarakat Desa Sadawarna yang terdampak Pembangunan Bendungan Sadawarna, akan di laksanakan secara bertahap yang di mulai minggu depan. Kami berharap dapat berjalan dengan tertib dan lancar,” katanya.
Kepala Kantor ATR/BPN Subang Joko Susanto mengatakan, dasar pelaksana tugas adalah Kep gub 2016 2018. Progres BPN, Desa Sadawarna 605 bidang 283.25 hektare. “Desa Cibalandong akan dilaksanakan proses pengukuran tahun 2020 sebanyak 961 bidang dan direncanakan akan mendapat bantuan dari Kementerian Desa Tertinggal untuk bantuan pembangunan rumah khusus sebanyak 367 rumah dan 26 fasilitas umum dan fasilitas khusus,” ungkapnya.
Baca Juga:Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek DiresmikanWajah Baru Astra Tol Cikopo Palimanan Jelang Tahun Baru
Bupati kunjungannya, H.Ruhimat berharap pembangunan Bendungan Sadawarna berdampak positif kepada seluruh warga. “Sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk mendorong dan mendukung proses pembangunan Bendungan Sadawarna.,” katanya.
Manfaat Bendungan Sadawarna menurut H Ruhimat, akan sangat mampu mengatasi permasalahan banjir musiman di Pamanukan,. Sebab, mohon maaf saluran kali Cipunaga banyak membuat masalah di daerah pantura, yang selama ini banyak kebanjiran. Tapi kalau ini selesai pembangunan Bendungan Sadawarna. “Insya Allah mudah-mudahan tidak akan lagi terjadi kebanjiran di daerah sana,” katanya.
Selain itu, di beberapa Kecamatan Cipunagara, Compreng termasuk Legonkulon pengairan dari Citarum masih sangat banyak kekurangan. Tapi kalau ini selesai ini, akan menjawab kekurangan pengairan di sana. “Mudah-mudahan lancar pembangunannya,” harapnya.
Mengenai masyarakat yang terkena dampak, Bupati Ruhimat berharap, secepatnya ada penyelesaian. Kalau di wilayah Sumedang kan sudah lebih dulu ada penyelesaian, karena progressnya justru dari BPN penyelesaiannya, menyangkut ganti untung untuk masyarakat yang terkena dampak banjir kebanjiran ataupun terendam. “Hal tersebut akan difokuskan tahun 2020. Masyarakat tetap tenang. Kami juga tidak diam untuk betul-betul ikut serta penyelesaian masalah ini,” tuturnya.