Warga Khawatir Longsor Susulan
KBB-Sebanyak 350 personel gabungan TNI-Polri dan warga sekitar membenahi saluran air yang tertutup danau lumpur di Kampung Hegarmanah Desa Cilangari Gununghalu Kabupaten Bandung Barat (KBB). Petugas kesulitan untuk membersihkan lumpur, karena kondisinya masih basah. Terlihat sejumlah petugas dan warga terjeblos endapan lumpur setinggi 1-2 meter.
Petugas pun mengakali tanah yang lembek dengan menggunakan bambu atau kayu sebagai sarana pijakan. Mereka mengangkut material longsor dengan menggukan cangkul dan sekop. Pasalnya, menurunkan alat berat tak memungkinkan karena akses yang sempit.
Sebelumnya, danau lumpur menutup 4 hektare sawah siap panen dan memutus akses jalan warga Kampung Lembur Awi. Alhasil 20 KK yang terdiri dari 60 jiwa harus melalui jalur alternatif dengan waktu tempuh 10-20 menit.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Lembaga Badan Usaha yang Patuh Bayar IuranTawaf Terbalik
“Kita turun ke sini membantu membuat saluran air. Longsor membuat akses jalan terputus, makanya kami benahi saluran airnnya agar (air) terbuang dan lumpur cepat mengering, Kendalanya itu tanah yang berlumpur, cuaca juga masih mendung. Rencananya tiga hari ke depan kita akan terus bersiaga membereskan endapan lumpur ini,” kata Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki di lokasi bencana.
Sambil menunggu petugas membereskan saluran air, sejumlah warga menggunakan rakit untuk menyebrang dari Kampung Lembur Awi ke Kampung Hegarmanah. Tampak raut kekhawatiran dalam wajah mereka saat menaiki rakit. “Ya lumayan takut, soal ini pertama kali saya menaiki rakit,” kata Wiwin (47), warga sekitar.
Pihak kepolisian juga membuka tenda posko darurat bagi warga yang terdampak. Polisi pun memberikan pelayanan cek kesehatan secara gratis, sambil membagikan bantuan sembako, air minum dan mi instan.
Sementara itu, Warga Desa Bunijaya dan Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih dihantui longsor susulan.
Ketua RT 01 Kampumg Cihideung, Bunijaya, Dawam mengatakan, ia dan warga lainnya resah bila hujan deras tiba. “Sekarang ya bingung kalau hujan, takut ada pergerakan tanah lagi. Jadi tiap hujan itu ngungsi dulu, ada yang ke saudara atau ke tempat aman lainnya, yang penting enggak di rumah,” ujar Dawam.