KARAWANG-Tim Dosen Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melatih warga untuk menciptakan mixer pakan ternak di Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon.
Alat ciptaan para Dosen Fakultas Teknik Unsika ini memang sederhana, namun efektif untuk digunakan dalam membuat pakan ternak yang bahan bakunya tersedia melimpah.
Kardiman, Tim Pelaksana Pengabdian Terhadap Masyarakat dari Unsika mengatakan, perkembangan di bidang peternakan di Indonesia sudah sangat pesat. Beberapa jenis hewan ternak sudah dibudidayakan secara baik dan optimal.
Menurutnya, permasalahan yang timbul adalah proses pengadukan pakan ternak menggunakan cara manual atau tenaga manusia yang kurang efektif. Itu diketahui dari hasil pengadukan pakan dalam jumlah yang relatif banyak memerlukan waktu pengadukan yang relatif lama, sehingga pemenuhan kebutuhan pakan untuk hewan ternak dalam jumlah banyak kurang maksimal.
Baca Juga:KPU Lelang Kotak dan Kartu Suara BekasBNN Sosialisasikan Bahaya Narkoba
“Selain proses pengadukan, masalah yang sering timbul adalah hasil dari pengadukan dan pencampuran pakan yang kurang merata,” ujar Kardiman.
“Oleh karena itu, demi keoptimalan pemenuhan pakan ternak saya membuat alat pengaduk pakan ternak. Alat itu berfungsi memproses pengadukan dan pencampuran pakan supaya lebih merata dengan waktu yang relatif singkat dan sederhana,” sambungnya.
Dari permasalahan tersebut, lanjut dia, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari Unsika yang beranggotakan Rizal Hanifi, Eri Widianto dan dirinya menciptakan alat pengaduk pakan ternak sederhana dan lebih efisien.
“Alat ini sangat sederhana, terbuat dari tong bekas berkapasitas 30 liter. Didesain untuk mengaduk campuran pakan ternak secara optimal. Cara pengoperasiannya mudah, dengan cara memutar bagian engkol tabung mixer,” terang Kardiman.
Di tempat yang sama, anggota tim lainnya, Rizal Hanifi memaparkan, jika mixer tersebut merupakan salah satu inovasi untuk mengatasi permasalahan limbah cangkang rajungan, sebagai campuran pakan ternak. Sehingga, kedepannya masyarakat dapat membuat pakan ternak sendiri dari bahan yang telah tersedia.”Dengan alat ini, tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal, “tambah Rizal.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas masyarakat untuk mencipatakan inovasi-inovasi dalam pengolahan limbah rajungan di Desa Sukajaya Cilamaya Kulon. Selain itu, kegiatan ini mendorong kerja sama dan sinergitas antara Perguruan Tinggi dan masyarakat. (aef/ded)