Mengenal Tanaman Obat Langka
SUBANG – Satu lagi tempat wisata edukasi yang wajib dikunjungi, tempatnya tidak jauh dari kawasan Subang kota. Yaitu Hutan Kota Ranggawulung, meski memang lebih tepatnya disebut sebagai kawasan konservasi tanaman, namun menurut salah satu petugas di sana, Dede, Hutan Kota Ranggawulung juga tidak jarang dijadikan sebagai tempat wisata edukasi untuk belajar di alam terbuka.
“Suka sering banyak kunjungan baik dari siswa-siswi sekolah, atau mahasiswa. Rata-rata mereka yang berkunjung hanya mau mengetahui jenis tanaman,” jelas Dede pada Pasundan Ekspres.
Hutan Kota Ranggawulung yang ditetapkan berdasarkan SK Bupati Subang Nomor 522/Kep.197-Dinhutbun/2009, memiliki luas 12,974 Ha. Sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat yang hendak berkunjung ke sana, hanya saja menurut Dede jika mau ditemani oleh semacam guide, untuk mrnjelaskan beberapa tanaman di sana, pengunjung dipersilahkan untuk membayar sesuai kemampuan saja sebagai jasa guide tersebut.
Baca Juga:Dosen Fakultas Teknik Unsika Ciptakan Mixer Untuk Membuat Pakan TernakKPU Lelang Kotak dan Kartu Suara Bekas
“Ada 6 prtugas di sini, semua fasilitas gratis, dilengkapi juga dengan WC, Kantin, Musola, dan Saung untuk gethering, atau semacamnya. Yang perlu dipersiapkan oleh pengunjung, dan wajib hukumnya dibawa itu adalah obat nyamuk, baik yang digosok, atau di bakar, karena kawasan hutan ini nyamuknya banyak sekali,” jelasnya.
Ada 84 jenis pohon, dengan jumlah pohon sekitar 19.000 di Hutan Kota Ranggawulung menurut Dede, didominasi oleh jenis tanaman obat langka, dalam kesempatan tersebut dia juga menyampaikan, pengelolaannya saat ini Hutan Kota Ranggawulung ada di bawah Dinas Lingkungan Hidup, untuk para pengunjung agar selalu senantiasa menjaga kebersihan.
Salah satu pengunjung mengungkapkan jika Hutan Kota Ranggawulung memang asik untuk dikunjungi, menambah pengetahuan tentang tanaman, apalagi udara yang ada di sana segar.
“Hanya saja memang banyak sekali nyamuk, dan tempat-tempat seperti saung dan sebagainya seperti kurang terawat,” pungkasnya. (idr/ded)