SUBANG-Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Subang terpilih sebagai Dinas terbaik tingkat Nasional dalam penerapan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2019. Hal itu sebagai kado setahun Jimat Akur.
Atas keberhasilan itu, Kementerian PUPR Pusat menyarankan agar DPKP se-Indonesia melakukan kunjungan kerja (kunker) dan studi banding ke DPKP Kabupaten Subang. Hal itu mengingat DPKP Subang terpilih sebagai Dinas terbaik dalam pelaksanaan Rutilahu dan BSPS. “Keberhasilan tidak lepas dari peran Bupati dan wakil Bupati Subang,” kata Kepala DPKP Subang, Drs. Ida Sudayat, Msi saat menerima kunjungan kerja (kungker) DPKP Bali, Kamis (19/12).
Ia pun mengaku kaget dengan kungker DPKP Bali ke Subang. Kunjungan itu dalam rangka untuk study banding tentang penerapan Rutilahu dan BSPS di Subang. “Terus terang, saya kaget dengan kunjungan DPKP bali ini,” ujarnya.
Baca Juga:Pemcam Purwadadi Dorong BPS Sukseskan Sensus Penduduk 2020BRI Peduli, Bedah Rumah Warga
Dia menjelaskan pelaksaaan program bantuan rutilahu diperuntukan bagi masyarkat yang memiliki rumah tidak layak huni dengan status tidak mampu. Sedangkan BSPS yaitu program bantuan untuk permukiman bagi masyarakat yang memiliki rumah dengan status berpenghasilan rendah.
Adapun pelaksanaan rutilahu dan BSPS tahun 2019, sudah terlakasana 1600 unit di berbagai titik di Kabupaten Subang. Diantaranya 1.120 untuk BSPS dan 480 untuk Rutilahu. “Sumber anggaran BSPS ydari APBN, 1 unit rumah diberikan bantuan 17,5 juta untuk rehab. Sedangkan untuk pembangunan rumah baru 35 juta, untuk rutilahu yang merupakan program bantuan dari tingkat provinsi jawa barat. Ini sebagai bukti bahwa DPKP Subang sudah memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat, jadi jangan memandang rendah dan beropini kami tidak berkerja dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, ada 4 desa di tahun 2019 yang mendapatkan bantuan Kotaku dengan nilai total bantuan Rp 4 miliar. Bantuan itu untuk pengadaan air bersih dan drainase serta penataan lingkungan. Keempat desa itu adalah Desa Lengkong Jaya, Mulyasari, Pasirkareumbi dan Desa Jalancagak. “Dengan penataan lingkungan dan darainase yang baik, sehingga daerah-daerah tersebut akan terhindar dari banjir,” pungkasnya.(ygo/sep)