KARAWANG-Stok pupuk di wilayah Jabar Banten dipastikan aman. Ketersediaan stok pupuk terus dipantau langsung hingga ke kios-kios pengecer resmi.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Direktur SDM & Umum PT Pupuk Kujang Indra Armansyah saat menghadiri kegiatan kunjungan kerja Menteri Pertanian pada lounching varietas unggul baru (VUB) padi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan BUMN yaitu PT Pupuk Indonesia (persero) memastikan ketersediaan pupuk bagi petani Jabar banten terpenuhi hingga dua bulan kedepan.
Baca Juga:PLN Jaga Kelistrikan Jelang Natal dan Tahun Baru5.071 Miras Ilegal Dimusnahkan
“Kami pastikan stok pupuk aman dan petani dapat tenang saat pengolahan lahan pada musim tanam nanti”, kata Indra, kemarin.
Menurut Indra, total stok pupuk urea bersubsidi pada awal Desember 2019 yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) mencapai 229 ribu ton, atau 352 persen dari ketentuan stok tiga minggu ke depan.
Sedangkan stok Pupuk NPK phonska sebanyak 55 ribu ton atau 546 persen dari ketentuan stok tiga minggu kedepan dan pupuk Petroganik sebanyak 13 ribu ton atau 174 persen dari ketentuan stok tiga minggu kedepan.Dengan kepastian stok tersebut, petani tidak perlu lagi khawatir.
Indra juga memastikan, seluruh penyaluran dan pengadaan pupuk bersubsidi akan berjalan dengan lancar dan baik sampai ke tangan petani. Ketersediaan pupuk, tidak menghambat masa tanam di akhir tahun ini.
Masih kata Indra, kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk para petani dijamin tercukupi dalam memasuki musim tanam diakhir tahun 2019 ini.”Terkait realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, hingga November 2019, telah mencapai 454 ribu ton. Jumlah itu setara dengan 91 persen dari ketentuan Dinas Pertanian (Distan),” terangnya.
Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi sampai dengan November 2019 mencapai 117 ribu ton atau 97 persen dari ketentuan Distan dan realisasi penyerapan pupuk organik di November 2019 telah mencapai 99 persen atau sejumlah 77 ribu ton.
Menurutnya, pasca musim kemarau 2019 ini, musim tanam dibeberapa daerah belum merata dikarenakan curah hujan masih jarang terjadi.”Diprediksi puncaknya musim tanam akan terjadi di Januari – Februari 2020 mendatang sesuai prakiraan musim hujan pada umumnya dari data BMKG,” paparnya.(aef/ded)