Taukah teman – teman,efek samping dari perkembangan teknologi tersebut?. Efek yang ditimbulkan ada sisi positif daaan sisi negatifnya. Dari sisi positif adanya bumbu – bumbu instan antara lain lebih praktis karena bumbu sudah tercampur jadi satu dalam bentuk bubuk dikemas dalam kemasan yang ekonomis , hemat tenaga,waktu dan cepat. Untuk rasapun tidak jauh beda dengan masakan yang dibumbui bumbu asli. Harga juga sangat terjangkau. Peluang usaha yang diciptakan dengan adanya bisnis bumbu kemasan ini sangat menjanjikan. Pengusaha – pengusaha kini berlomba dalam menjalankan bisnis ini,hingga terciptanya berbagai merk, bentuk kemasan yang sangat beragam terjual di pasar, toko klontong, warung kecil di seluruh Indonesia. Para penjual makanan terutama warung makan sangat diuntungkan dengan adanya bumbu dalam kemasan. Selain cepat dan hemat bumbu kemasan juga sudah ada takarannya.
Terlepas dari itu semua, ternyata bumbu kemasan atau instan memiliki efek negatif, mungkin saat ini belum terasa tetapi dimasa yang akan datang akan terasa efek tersebut. Kemasan bumbu yang terbuat dari plastik merupakan salah satu penyumbang sampah yang ada. Walaupun berukuran kecil tetapi bahan plastik termasuk sampah anorganik yang sulit terurai didalam tanah, jika penggunaan secara terus menerus maka plastik – plastik tersebut akan menumpuk. Fakta tentang bahan pembuat plastik, umumnya polimer polivinil yang terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB). Diperkirakan plastik terurai membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Menurut hasil penelitian ilmuwan kelautan University of Georgia mengungkap Indonesia merupakan negara penyumbang sampah terbesar dunia nomer 2 setelah Tiongkok / Cina. Negara kita berkontribusi atas 3,2 juta ton sampah di lautan setiap tahunnya.
Baca Juga:Anggota Bhayangkari Subang Raih Penghargaan UMKM JUARA se-Jawa BaratBuruh Panik, Ular Kobra Masuk PT Taekwang
Dengan prestasi tersebut kita sebagai warga negara Indonesia miris melihatnya, kok bisa sebanyak itu?. Karena di Indonesia hampir semua barang, makanan sampai bumbu dapur dikemas oleh plastik. Sedangkan untuk pengolahan atau daur ulang sampah plastik di Indonesia sendiri belum menyeluruh dan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik masih minim. Itulah yang menyebabkan indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar.