Oleh: Siti Nur Aisah
Mahasiswi Semester I Peserta Kuliah Demografi dan
Aktivis Ormawa Bidang Jurnalistik UMS
Dunia yang kita huni ini sudah berusia lebih dari 4 miliyar tahun. Dimulai dengan terbentuknya tata surya yang berasal dari ledakan dahsyat dua bintang atau lebih, awal dikenal dengan teori Big-Bang. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar tata surya untuk berevolusi hingga pada akhirnya bumi dapat dihuni oleh makhluk hidup seperti saat ini.
Hal tersebut menyebabkan adanya pembagian zaman. Dimulai dari jaman yang paling tua yaitu jaman Arkaekum, kira-kira berlangsung selama 2.500 juta tahun. Pada saat itu, kulit bumi masih panas sehingga belum ada kehidupan. Kedua, yaitu Paleozoikumdi zaman ini kehidupan mulai muncul. Zaman primer atau zaman hidup tua ini berlangsung sekitar 340 juta tahun. Pada saat itu, makhluk hidup yang muncul seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan juga binatang-binatang lain yang tidak bertulang punggung.
Zaman yang ketiga yaitu Mesozoikum, zaman ini bisa juga disebut zaman sekunder atau pertengahan, kira-kira berlangsung selama 140 juta tahun. Pada era mesozoikum, jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman ini, maka muncul kehidupan yang lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui. Akan tetapi, tingkat populasinya tergolong masih sangat rendah.Terakhir yaitu nesozoikum, dimana pada era ini terbagi lgi menjadi dua yaitu tersier dan quarter.
Bagaimana dengan pembagian zaman saat ini?
Baca Juga:40 Anak Pantura Ikuti Khitanan Massal313 Ahmadiyah
Menurut beberapa ahli, saat ini peradaban umat manusia telah memasuki babak baru dalam pembagian jaman. Maksudnya? Digadang-gadang antroposen akan masuk ke dalam pembagian jaman umat manusia. Secara etimologis, kata Antroposen berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia. Anggapan bahwa semua wilayah di permukaan bumi dapat diolah oleh manusia serta dapat meninggalkan bekas.
Aktivitas-aktivitas manusia sebagai puncak dalam pengaruhnya terhadap perubahan lingkungan dan sangat berpengruh terhadap alam mendasari gagasan tersebut. Garis besarnya manusia dapat mengubah, mengolah dan merusak alam demi mencukupi kebutuhannya. Teringat firman Alloh swt yang diabadikan dalam QS Al Baqarah ayat 30 :” Ketika Alloh swt akan menciptakan khalifah di muka bumi, Malaikat berkata: Apakah Alloh hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di bumi, sedangkan Aku Malaikat memujiMu dan mensucikan namaMu. Dan dialog itu kemudian dijawab oleh Alloh swt: Aku Alloh mengetahui apa yang tidak kamu tahu”. Aktivitas manusia saat ini telah mengubah atmosfer, perairan laut, keanekaragaman hayati, perubahan karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur.