Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan memutuskan mengundurkan diri dari keanggotaan di Partai Demokrat. Dia melabuhkan karir politiknya ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, perpindahan ini menuai sentimen negatif dari internal partai berlambang bintang mercy.
Wakil Sektretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief__ pada Sabtu (21/12) menuliskan bahwa perpindahan Hengky karena PDIP menjanjikan kursi Bupati. Sebab, Bupati saat ini dianggap memiliki banyak masalah, sehingga bisa bisa dilengserkan dengan bantuan kejaksaan. Janji itu dilontarkan PDIP melalui kadernya Rieke D Pitaloka dalam pertemuan di Bandung beberapa waktu lalu.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah partainya menjanjikan kursi Bupati Bandung Barat kepada Hengky. Dia menyebut, Andi Arief memang sudah biasa melontarkan tuduhan-tuduhan seperti itu. “Biasa kalau Pak Andi Arief kan ahli menuduh,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).
Hasto menegaskan, partainya tak berupaya membajak Hengky dari Demokrat. Namun, bagi partai menjadi hal lumrah apabila ada tokoh yang ingin bergabung dengan PDIP. Apalagi jika berkaca pada kesuksesan PDIP di pemilu 2019, maka bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Baca Juga:Jembatan Gantung Legendaris DiperbaikiYayasan Prabu Burangrang-Kemenpora Ajak Warga Jalan Sehat
“Pada prinsipnya PDIP mengelola kekuasaan itu dengan membangun organisasi tidak menempuh jalan pintas. Kami sebagai partai yang lebih memilih mendorong kader internal kami, karena kami tidak punya tradisi membajak kader partai lain untuk kepentingan kekuasaan,” ucapnya.
Hasto pun memastikan, PDIP tidak memiliki rekam jejak menggunakan hukum atau kekuasaan di dalam hukum untuk kemenangan elektoral. “Kami lebih memilih membangun organisasi yang organik, yang tumbuh dari bawah sebagai sebuah kekuatan ril dari organisasi kepartaian ini,” pungkasnya.