SUBANG-Peringati Hari Ibu ke-91, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Subang menggelar Donor Darah dan Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan Stunting di Desa Cibogo Kecamatan Cibogo, kemarin (22/12).
Ketua DPC PDI Perjuangan melalui Wakil Ketua DPC Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, Hj Popong Suryati mengatakan PDI Perjuangan menyadari betapa pentingnya sosok dan peran seorang Ibu. Untuk itu, dalam memperingati hari ibu, PDI Perjuangan ingin hadir bersama Para Ibu-ibu.
PDI Perjuangan juga concern terhadap isu yang kini dihadapi Ibu, perempuan, serta stunting dan pencegahan HIV/AIDS. “Hari ini kita tahu, pemerintah sedang gencar melawan stunting. Selain itu, di Subang juga kasus HIV/AIDS lumayan tinggi, tidak hanya pada perempuan, isu ini harus jadi concern kita bersama untuk mencegah hal itu,” ucap Hj. Popong
Baca Juga:GP Ansor Turunkan Ratusan AnggotanyaSebidang Tanah di Eksekusi, Pemilik Lahan Berada di Luar Negeri
Sementara itu, Ketua DPRD Kab. Subang H. Narca Sukanda S.Sos menyebut, kegiatan yang diselenggarakan PDIP Subang patut diapresiasi. Sebab, PDIP berusaha turut andil dalam mensukseskan program pemerintah soal stunting serta upaya pencegahan HIV/AIDS. Ia juga tak lupa mengucapkan Selamat hari Ibu dan menekankan betapa pentingnya sosok seorang Ibu. “Pemahaman itu sangat penting, tidak hanya pada masyarakat termasuk kader partai. Sebab ini kerja kolektif, kerja bersama untuk mencegah stunting maupun HIV/AIDS,” ujarnya.
Ia juga berharap, kedepan Pemerintah Kab. Subang bisa terus menekan penyebaran HIV/AIDS di Subang yang saat ini terbilang tinggi. Selain itu, upaya pencegahan stunting melalui berbagai program Dinas maupun Desa harus terus didorong dan ditopang satu sama lain. “Perlu sinergitas antar instansi, tahun depan, upaya perubahan harus ada,” imbuhnya.
Sementara itu, dr. Rinie Chaerunnisa Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Prov. Jawa Barat menyebut sudah selayaknya kita memberikan penghormatan kepada para ibu. Sebab, peran seorang ibu dalam keluarga sangat vital, baik untuk suami ,anak anak maupun lingkungan sosialnya.
Dia menyebut sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan masyarakat khususnya kaum ibu tentang bahaya penyebaran virus HIV/AIDS dan stunting akan meningkat. “Kami juga berharap, ibu-ibu serta aparatur desa, kader-kader yang menjadi peserta sosialisasi bisa menyadari betapa bahayanya HIV/Aids. Permasalahan stunting ini, sekarng juga jadi concern pemerintah, kita harus memahami dua persoalan ini,” katanya.(ygi/sep)